Resign di Tengah Krisis, PM Sri Lanka Dievakuasi Tentara Usai Rumahnya Diserbu Demonstran
Dunia

Hampir 200 orang terluka pada hari Senin (9/5) ketika Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri. Meski ia telah mengundurkan diri, hal itu tidak banyak menenangkan kemarahan publik.

WowKeren - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri usai protes atas krisis ekonomi yang memburuk di negara tersebut semakin parah. Pada Senin (9/5), Kantor Presiden Sri Lanka mengatakan bahwa Rajapaksa mengundurkan diri untuk membantu membentuk pemerintah persatuan sementara.

Adapun protes atas krisis ekonomi Sri Lanka dalam beberapa pekan terakhir diwarnai oleh kekerasan. Sri Lanka lantas mengerahkan ribuan tentara dan polisi untuk memberlakukan jam malam setelah lima orang tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi belakangan ini.

Hampir 200 orang terluka pada hari Senin ketika Rajapaksa mengundurkan diri. Meski ia telah mengundurkan diri, hal itu tidak banyak menenangkan kemarahan publik.

Rajapaksa harus diselamatkan dalam operasi menjelang fajar oleh militer pada Selasa (10/5) hari ini. Pasalnya, ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah menyerbu kediaman resminya di Kolombo pada Senin malam. Para pengunjuk rasa yang memaksa masuk ke kediaman tersebut berusaha menyerbu gedung utama berlantai dua tempat Rajapaksa bersembunyi bersama keluarga dekatnya.


"Setelah operasi sebelum fajar, mantan PM dan keluarganya dievakuasi ke tempat yang aman oleh tentara," kata seorang pejabat tinggi keamanan kepada AFP. "Setidaknya 10 bom bensin dilemparkan ke dalam kompleks."

Lusinan rumah loyalis utama Rajapaksa dibakar di tempat lain di negara yang telah berada dalam keadaan darurat sejak pekan lalu itu. Para pengunjuk rasa dan pemimpin agama Sri Lanka menyalahkan Rajapaksa karena menghasut pendukung keluarganya untuk menyerang pengunjuk rasa yang tidak bersenjata pada hari Senin hingga memicu serangan balasan.

Sebagai informasi, Sri Lanka diwarnai oleh aksi protes selama berbulan-bulan atas krisis ekonomi yang semakin parah. Kerusuhan mulai melanda negara itu pada hari Senin setelah terjadi kekerasan di lokasi protes besar di Kolombo, di mana pendukung pro-pemerintah menyerang demonstran dan polisi menanggapi dengan gas air mata dan meriam air.

Dalam satu insiden di luar Kolombo, seorang politisi dari partai yang berkuasa menembaki pengunjuk rasa anti-pemerintah yang menghalangi mobilnya. Usai menembak seorang pria berusia 27 tahun hingga tewas, politisi tersebut lantas bunuh diri.

Polisi juga mengungkapkan bahwa politisi partai berkuasa lainnya juga sempat menembaki pengunjuk rasa di kota selatan Weeraketiya. Insiden tersebut menewaskan dua orang dan melukai lima orang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru