Imigran Tiongkok Serang Gereja AS Diduga Akibat 'Kebencian Atas Taiwan', Dalam Penyelidikan
Dunia

Imigran asal Tiongkok menjadi pelaku penyerangan di gereja jemaat Taiwan-Amerika di dekat Los Angeles. Aksi itu diduga kuat dilatarbelakangi hubungan negara Tiongkok dan Taiwan.

WowKeren - Seorang imigran Tiongkok menggembok sebuah gereja dan menembaki jemaat Taiwan-Amerika dalam sebuah serangan kebencian pada Minggu (15/5) di dekat Los Angeles. Satu orang tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan tersebut. Menurut penyelidik AS, Senin (16/5), serangan tersebut dimotivasi oleh kebencian terhadap Taiwan.

Pelaku, David Chou menutup pintu dengan menggunakan rantai dan lem super saat lusinan umat paroki menikmati perjamuan pasca kebaktian di gereja di Laguna Woods, dekat Los Angeles. Pria berusia 68 tahun yang merupakan seorang warga negara Amerika yang berasal dari Tiongkok itu juga menyembunyikan tas berisi bom Molotov dan amunisi cadangan di sekitar gedung, sebelum melepaskan tembakan dengan dua pistol, yang menurut penyelidik adalah upaya "metodis" untuk melakukan pembantaian.

"Kami tahu bahwa dia merumuskan strategi yang ingin dia terapkan. Sudah dipikirkan dengan sangat matang dari bagaimana dia mempersiapkan, baik berada di sana, mengamankan lokasi, menempatkan barang-barang di dalam ruangan untuk mengabadikan korban tambahan jika dia memiliki kesempatan," kata Sheriff Orange County, Don Barnes.

Chou, yang bekerja sebagai penjaga keamanan di Las Vegas, melancarkan serangan karena "kebencian bermotivasi politik...(dan) kesal dengan ketegangan politik antara Tiongkok dan Taiwan".


Seperti diketahui, Tiongkok dan Taiwan memang terlibat konflik. Taiwan telah diperintah secara independen sejak berakhirnya perang saudara pada tahun 1949 dan memiliki pemerintahan sendiri yang dipilih secara demokratis dan militer yang kuat.

Sementara Tiongkok yang otoriter mengklaim pulau itu sebagai miliknya. Bersikeras bahwa itu adalah provinsi pemberontak yang suatu hari akan dibawa ke tumit.

Rincian muncul pada hari Senin tentang kepahlawanan seorang umat paroki, yang menyerang Chou saat dia mulai menembak. Dr John Cheng, seorang dokter, menuduh Chou dalam upaya untuk menjatuhkannya ke tanah, membiarkan orang lain mengikatnya sampai polisi tiba.

"Tanpa tindakan Dr. Cheng tidak diragukan lagi akan ada banyak korban tambahan dalam kejahatan ini. Sayangnya, setelah Dr. Cheng menangani tersangka, dia terkena tembakan dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian," pungkas Mr Barnes.

Lima orang lainnya yang terluka dalam serangan itu dibawa ke rumah sakit. Mereka berusia antara 66 hingga 92 tahun

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait