Presiden Prancis Emmanuel Macron Tunjuk Perdana Menteri Wanita Pertama Dalam 3 Dekade Terakhir
AP Photo/Christophe Ena
Dunia

Perdana Menteri wanita Prancis yang terakhir adalah Edith Cresson yang secara singkat memimpin kabinet sejak Mei 1991 hingga April 1992 di bawah Presiden Francois Mitterand.

WowKeren - Presiden Emmanuel Macron telah menunjuk Menteri Tenaga Kerja Elisabeth Borne sebagai Perdana Menteri Prancis pada Senin (16/5). Borne merupakan wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri Prancis dalam lebih dari 30 tahun.

Perdana Menteri Prancis wanita terakhir adalah Edith Cresson yang secara singkat memimpin kabinet sejak Mei 1991 hingga April 1992 di bawah Presiden Francois Mitterand. Adapun Perdana Menteri Jean Castex telah menyerahkan pengunduran dirinya kepada Macron.

Setelah itu, Elysee mengkonfirmasi pencalonan Borne dalam sebuah pernyataan. Borne kemudian menuju ke kediaman Perdana Menteri Matignon di Paris untuk penyerahan dengan Castex.

"Tidak ada yang bisa menghentikan perjuangan untuk mendapatkan tempat perempuan dalam masyarakat kita," ujar Borne dalam acara penyerahan tersebut.

Borne mendedikasikan pengangkatannya sebagai perdana menteri untuk "semua gadis kecil yang harus mewujudkan impian mereka". Borne yang merupakan mantan Menteri Lingkungan itu juga secara khusus mendesak reaksi "lebih cepat dan lebih kuat" terhadap "tantangan iklim dan ekologi".


Sementara itu, dalam cuitan yang ditujukan kepada "Nyonya Perdana Menteri", Macron telah menetapkan prioritas mereka. "Ekologi, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja penuh, kebangkitan demokrasi, Eropa dan keamanan. Bersama dengan pemerintahan baru, kami akan terus bertindak tanpa lelah untuk rakyat Prancis," jelasnya.

Di sisi lain, Borne dipandang sebagai seorang teknokrat yang cakap yang dapat bernegosiasi secara bijaksana dengan serikat pekerja. Presiden Macron diketahui memulai paket reformasi sosial baru yang terutama mencakup kenaikan usia pensiun dan berisiko memicu protes.

Salah seorang pejabat kepresidenan Prancis yang tak mau disebutkan namanya menggambarkan Borne sebagai wanita dengan "keyakinan, tindakan dan realisasi". Ia menyoroti kemampuan Borne "untuk melakukan reformasi".

Sedangkan mantan Perdana Menteri Cresson menilai Borne merupakan sosok yang luar biasa. Diketahui, Cresson mengenal Borne secara pribadi.

"Dia adalah orang yang luar biasa, dengan pengalaman hebat di sektor publik dan swasta... Dia adalah pilihan yang sangat baik karena dia orang yang luar biasa, bukan karena dia seorang wanita," ujar Cresson kepada BFMTV.

Cresson yang menjadi sasaran berbagai serangan seksis selama masa jabatannya mengaku heran mengapa Prancis membutuhkan waktu begitu lama untuk memiliki perdana menteri wanita lainnya. "Prancis sangat tertinggal, bukan penduduk Prancis tetapi kelas politiknya," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru