Blue House Terbuka Bagi Umum Untuk Pertama Kali, Pemindahan Kantor Presiden Korsel Tuai Pro-Kontra
AP Photo/Lee Jin-man
Dunia

Pembukaan Blue House untuk umum ini merupakan bagian dari janji Presiden Korsel yang anyar, Yoon Suk Yeol, untuk meninggalkan Istana dan mendirikan kantornya di kompleks Kementerian Pertahanan di distrik Yongsan.

WowKeren - Blue House yang sebelumnya merupakan Kantor Kepresidenan Korea Selatan kini telah dibuka untuk umum. Ribuan orang telah diizinkan untuk melihat ke dalam Blue House untuk pertama kalinya dalam 74 tahun.

Pembukaan Blue House untuk umum ini merupakan bagian dari janji Presiden Korsel yang anyar, Yoon Suk Yeol, untuk meninggalkan Istana dan mendirikan kantornya di kompleks Kementerian Pertahanan di distrik Yongsan. Yoon mengaku memilih kompleks Kemenhan karena sudah dilengkapi dengan fasilitas komando terkait keamanan.

Sebagai informasi, Blue House dinamai sesuai dengan genteng birunya yang khas. Kompleks tersebut kini telah membuka gerbangnya untuk umum, dan memungkinkan maksimal 39 ribu orang per hari untuk berkunjung. Tempat yang biasanya bernuansa serius itu kini telah berubah layaknya pekan raya, dengan kerumunan pengunjung yang bersemangat untuk melihat sekeliling.

"Saya merasa bersyukur bahwa Blue House telah dibuka untuk umum," kata pekerja kantoran bernama Lee Sang Woon saat mengikuti tur bersama keluarganya, dilansir The Associated Press pada Rabu (18/5). "Saya sangat senang berada di sini."

Sementara itu, Choi Jun Chae yang menjalankan penggilingan di pasar tradisional dekat Blue House menyesal melihat kantor kepresidenan meninggalkan lingkungannya. Meski demikian, ia berharap relokasi itu akan meningkatkan bisnis lokal dengan mendatangkan lebih banyak turis.

"Di bawah pemerintahan (mantan Presiden) Lee Myung-bak, ada banyak protes ... jadi sangat sulit untuk bepergian ke daerah ini. Mobil tidak bisa bergerak, jadi saya harus berjalan," ungkapnya.


Di masa lalu, ribuan orang sempat berkumpul di dekat Blue House untuk menggelar demonstrasi massal dan pawai. Warga sekitar mengatakan mereka menderita kebisingan dan kemacetan lalu lintas.

"Saya berharap protes berkurang dan lebih banyak orang mengunjungi daerah itu," kata Yoo Sung-jong, kepala toko roti populer di lingkungan itu. "Tapi (presiden) sudah lama di sini, jadi agak sedih juga."

Adapun rencana relokasi kantor kepresidenan Korsel ini juga menghadapi keluhan yang menilai mereka terburu-buru dan tidak realistis. Para kritikus mengatakan gerakan tergesa-gesa dari kantor-kantor pemerintah dapat merusak keamanan nasional dengan memusatkan terlalu banyak kekuasaan di satu tempat, menghabiskan terlalu banyak biaya dan melanggar hak milik orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.

Mantan Presiden Moon Jae In sempat mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Yoon telah membuat keputusannya sebelum mendengar cukup banyak opini publik. Meski begitu, Yoon memulai hari pertamanya sebagai presiden awal bulan ini di Yongsan dan Blue House dibuka untuk umum pada hari yang sama.

Blue House diketahui telah melalui beberapa transformasi selama bertahun-tahun. Dulunya, lokasi tersebut merupakan situs taman kerajaan. Jepang kemudian membangun kediaman resmi untuk gubernur jenderal mereka di sana selama pemerintahan kolonial Tokyo di Semenanjung Korea.

Setelah Korea dibebaskan dari Jepang pada tahun 1945, komandan militer Amerika Serikat menduduki tempat itu. Blue House akhirnya menjadi kantor dan tempat tinggal kepresidenan resmi Korea Selatan saat negara tersebut merdeka pada tahun 1948.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait