Diduga Ada Temuan Kasus Hepatitis Akut Misterius yang Positif COVID-19 Pada Anak-anak
Shutterstock/sumroeng chinnapan
Nasional

Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI menyebut ada beberapa kasus hepatitis akut misterius pada anak yang positif COVID-19. Kasus hepatitis akut misterius ini memang tengah menjadi perhatian publik.

WowKeren - Kasus hepatitis akut misterius belakangan ini menjadi sorotan dunia. Pasalnya, saat ini diketahui sudah banyak negara yang telah melaporkan mendeteksi kasus hepatitis akut misterius dengan penderita sekitar 450 anak. Di samping itu, kasus kematian akibat penyakit tersebut juga meningkat.

Di Indonesia sendiri, sejauh ini sudah ada sekitar 18 kasus. Akan tetapi kasus tersebut baru masuk sebuah kasus yang termasuk probable, sementara lainnya masih pending classification.

Sementara itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan ada beberapa kasus memang ditemukan positif COVID-19. Meski demikian, terkait dengan apakah COVID-19 menjadi penyebab atau kebetulan, sejauh ini masih diteliti.

Menurut Muzal sendiri, tidak ada yang mengalami gejala long COVID-19, sehingga kalau pun berkaitan, itu diduga infeksi COVID-19 nya menyebabkan penurunan sistem imun, akhirnya memudahkan infeksi oleh virus lain seperti adenovirus.


Muzal menerangkan pada kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu, usia pasien anak di Indonesia yang diduga terpapar berkisar antara 2 bulan sampai 16 tahun. "Sebagian besar belum vaksinasi COVID-19," ujar Muzal dalam keterangannya, Selasa (17/5) malam.

Lebih lanjut, Muzal mengungkapkan gejala dari hepatitis akut misterius itu seperti hepatitis A yang prosesnya bisa memberat dengan lebih cepat. Menurutnya, hepatitis akut pada anak dan orang dewasa sudah sejak lama merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Adapun penyebab utamanya adalah hepatitis A, B, dan C.

Muzal menambahkan penyakit hepatitis A yang masih banyak ditemukan di Indonesia itu lantaran kebersihan dan sanitasi, serta perilaku hidup bersih masyarakat belum cukup baik. Sementara berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setiap tahunnya selalu terjadi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di beberapa provinsi di Indonesia.

Selain itu, Indonesia diketahui merupakan negara dengan pengidap hepatitis B dan C yang tinggi. Dengan persentase hepatitis B sebesar 7,1 persen, dan hepatitis C sebanyak 1 persen. Muzal mengatakan bahwa Indonesia digolongkan sebagai daerah prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru