SMA Kyungbok Bina Tegas Siswa yang Berkomentar Pelecehan Seksual ke aespa
Twitter/aespa_official
Selebriti

Di awal bulan Mei lalu, penampilan aespa di SMA Kyungbok yang seharusnya diterima secara positif justru menuai kekhawatiran setelah seorang siswanya membuat komentar mengandung pelecehan seksual.

WowKeren - Pelajar yang memposting foto Instagram dan berkomentar mengandung pelecehan seksual terhadap aespa setelah girl grup ini tampil di SMA Kyungbok dilaporkan telah didisiplinkan oleh pihak sekolah. Para ahli menunjukkan bahwa pendidikan pencegahan harus diberikan untuk membuat remaja menyadari pelecehan seksual di media sosila merupakan kejahatan digital.

Menurut laporan pada Rabu (18/5), Komite Pendidikan Kehidupan Sekolah Menengah Kyungbok di Jongno-gu, Seoul mengadakan pertemuan pada tanggal 12 Mei. Pihak tersebut memutuskan untuk mendisiplinkan seorang siswa yang memposting foto dan menulis komentar yang melecehkan secara seksual tentang aespa di akun pribadinya.

"Kami tidak dapat mengungkapkan bentuk disipliner untuk melindungi identitas siswa. Siswa tersebut telah merenungkan kesalahannya secara mendalam. Dia mengatakan dia mempostingnya di Instagram pribadinya dan tidak tahu orang akan datang ke akunnya," ungkap pejabat dari SMA Kyungbok.

Seperti diketahui, aespa tampil di SMA Kyungbook pada 2 Mei. Beberapa foto anggota aespa bersama dengan komentar yang tidak pantas, sehingga memicu kontroversi. Saat itu, beberapa netizen bahkan melindungi para pelaku dengan mengatakan, "Dia bahkan tidak bisa menyentuh mereka. Apa masalahnya?"


SMA Kyungbok Bina Tegas Siswa yang Berkomentar Pelecehan Seksual ke aespa

Sumber: KBIZoom

Lee Hyun Sook selaku perwakilan dari konseling seks dan kelompok aktivis pendidikan seks untuk kaum muda Taktin Tomorrow mengatakan ada ketidakbenaran terkait hal ini. "Kejadian ini menunjukkan bahwa masyarakat kita mendorong budaya hiburan pria bisa melakukan ini dan itu dengan menargetkan wanita dan mengizinkan pria untuk menikmati perilaku pelecehan seksual yang menganggap perempuan sebagai alat," ungkap konselor Lee Hyun Sook.

"Dalam hal ini, perlu diberikan sinyal sosial bahwa tindakan tersebut juga dapat mengarah pada kejahatan. Budaya hiburan yang merendahkan martabat manusia dan seksualisasi perempuan harus ditingkatkan dan siswa harus dididik untuk bersimpati dengan para korban," lanjut konselor Lee Hyun Sook.

Sementara itu, dikabarkan bahwa kejadian ini mendapat perhatian dari SMA Kyungbok yang berencana untuk memberikan pendidikan seks tatap muka tentang kepekaan gender untuk semua kelas. Rencana tersebut dikabarkan akan dimulai pada 27 Mei setelah berkonsultasi dengan Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul.

(wk/taki)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait