Malaysia Setop Ekspor Ayam Mulai 1 Juni, Pemerintah Sesalkan Kenaikan Harga Dalam Negeri
Dunia

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yacoob mengumumkan hal tersebut usai rapat kabinet pada Senin (23/5) hari ini tentang masalah pasokan ayam serta kenaikan harga barang-barang penting di negara itu.

WowKeren - India telah membatasi ekspor gandum mulai awal bulan ini dan membuat banyak importir kesusahan demi mengendalikan harga biji-bijian pangan. Kini, giliran Malaysia yang akan menghentikan ekspor ayam mulai 1 Juni mendatang untuk mengatasi lonjakan harga dan kekurangan pasokan di negara tersebut.

Keputusan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yacoob pada Senin (23/5) hari ini. PM Ismail mengumumkan hal tersebut usai rapat kabinet tentang masalah pasokan ayam di negara itu serta kenaikan harga barang-barang penting di sana.

"Pemerintah menyayangkan dan kecewa dengan tindakan beberapa perusahaan yang menghentikan pasokan ayam sehingga menyebabkan kenaikan harga dan kurangnya pasokan di pasar," ujarnya. "Sebagai langkah jangka pendek, Rapat Kabinet (23 Mei) telah membuat beberapa resolusi tentang masalah pasokan dan harga ayam saat ini."

PM Ismail menyatakan bahwa pemerintah akan menghentikan ekspor 3,6 juta ayam sebulan mulai 1 Juni 2022 hingga harga dan stok ayam di dalam negeri stabil. Ia menambahkan bahwa prioritas pemerintah Malaysia saat ini adalah rakyat mereka sendiri. Pemerintah Malaysia disebut akan membuat buffer stock ayam, dan akan mengoptimalkan penggunaan fasilitas cold storage yang dimiliki oleh kementerian pertanian dan industri pangan.


Selain itu, tambah Sabri, pemerintah akan menyederhanakan proses klaim subsidi bagi produsen ayam dan menambah jumlah rumah potong hewan di luar negeri untuk meningkatkan pasokan ayam. Izin impor daging ayam utuh dan ayam potong yang sudah disetujui juga akan dicabut untuk menambah pasokan pangan.

Lebih lanjut, PM Ismail mengungkapkan bahwa otoritas Malaysia telah mengetahui laporan bahwa ada kartel yang mengendalikan harga dan produksi ayam di antara perusahaan-perusahaan besar. Mereka telah menugaskan Komisi Persaingan Malaysia untuk menyelidiki masalah ini.

"Jika ditemukan adanya kartel, pemerintah akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pangan II (MAFI) Datuk Nik Muhammad Zawawi Salleh telah berpesan agar jangan sampai ada kekurangan pasokan ayam di pasar. Para pelaku industri perunggasan Malaysia diimbau untuk tidak melanjutkan permainan harga ayam dengan mengurangi pasokan ayam di pasar karena tindakan tersebut membebani masyarakat.

"Jika ada kekurangan pasokan ayam, berarti ada yang tidak beres," katanya pada hari Senin.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru