Dokter mengungkapkan kondisi terkini Miing Bagito usai menjalani operasi bypass jantung. Istri Miing Bagito sempat mengaku sudah pasrah dengan kondisi suami.
- Dessy Novitasari
- Selasa, 24 Mei 2022 - 15:52 WIB
WowKeren - Miing Bagito telah menjalani operasi bypass jantung pada Sabtu (21/5) lalu. Operasi itu dilakukan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kepala Gading, Jakarta Utara.
Dokter yang menangani operasi Miing, dr. Utojo Lubiantoro, mengungkapkan kondisi sang komedian. Menurut dr. Utojo, proses penyembuhan Miing Bagito terbilang cukup cepat.
"Recovery cukup cepat. Bapak operasi Sabtu kemarin, Sabtu malam beliau sudah makan. Makannya bagus, gado-gado," kata dr. Utojo Lubiantoro dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (23/5). "Semua (alat medis) sudah mau dilepas-lepas."
Meski begitu, dokter masih belum memberikan izin untuk melepas alat-alat medis. Sebab, Miing masih harus menjalani transfusi darah karena hemoglobinnya rendah. "Hari ini mau pindah ruangan, tapi karena Hb turun ya, jadinya nanti," tutur dr. Utojo Lubiantoro.
Dalam kesempatan yang sama, istri Miing Bagito, Lisma Gumelar mengaku sempat pasrah saat melihat kondisi sang suami. Namun kini, ia merasa bersyukur dengan kondisi sang suami yang telah membaik dari sebelumnya.
"Waktu itu sempat syok juga. Kita periksa satu malam, kita kumpulin (keluarga). Kita bikin pengajian perpisahan, sudah hopeless," pungkas Lisma Gumelar. "Saya tidak tahu setelah operasi ini masih ada apa enggak. Itu yang bikin saya sedih. Saya sangat bersyukur sekarang cepat diketahui sakitnya dan masih bisa terobati."
Sementara sebelumnya, Miing membuat sebuah video dan menyatakan dirinya harus menjalani operasi bypass. Miing Bagito mengatakan bahwa seharusnya ia menjalani operasi pemasangan stent atau ring jantung. Namun, hal itu rupanya dirasa tidak memungkinkan.
"Setelah dilakukan operasi kateter untuk bisa memantau memungkinkan atau tidak. Ternyata menurut dokter yang menangani, tidak memungkinkan dipasang stent. Karena begitu rumitnya bawaan jantung di dalam tubuh diri itu, dari tiga saluran pembuluh darah koroner ini, dua sudah tersumbat di pangkalnya, sehingga tinggal satu," tutur Miing Bagito.
"Untuk memasangnya pun kesulitan karena ada di tengah-tengah pertigaan dan segala macam hiruk-pikuknya saluran itu menjadi mengecil, menyempit. Kalau dipaksakan, dia akan tersumbat," lanjut Miing.
(wk/dess)
