WHO sendiri tengah mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk mendukung negara-negara anggota dengan lebih banyak saran tentang cara mengatasi situasi terkait cacar monyet tersebut.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 24 Mei 2022 - 23:03 WIB
WowKeren - Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan Australia telah melaporkan temuan kasus cacar monyet alias monkeypox sejak awal bulan Mei ini. Pada Selasa (24/5), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi adanya 131 kasus cacar monyet dan 106 kasus suspek di luar Afrika.
Meskipun itu merupakan fenomena yang tidak biasa, WHO menilai wabah cacar monyet tersebut tetap "dapat dikendalikan" dan terbatas. WHO sendiri tengah mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk mendukung negara-negara anggota dengan lebih banyak saran tentang cara mengatasi situasi tersebut.
"Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," ujar Dr Sylvie Briand, Direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global.
Dr Briand belum bisa memastikan apakah kasus-kasus tersebut hanyalah "puncak gunung es" atau apakah puncak penularan telah berlalu. Dr Briand juga menyatakan bahwa tidak mungkin virus itu bermutasi, namun penularan mungkin didorong oleh perubahan perilaku manusia.
Apalagi orang-orang kini sudah mulai kembali bersosialiasi dengan diangkatnya pembatasan COVID-19 di banyak negara. Selain itu, kasus cacar monyet juga dilaporkan pada pria yang berhubungan dengan pria. Oleh sebab itu, Dr Briand mengatakan sangat penting untuk mencoba mencegah penularan seksual.
Lebih lanjut, Dr Briand mengungkapkan bahwa vaksin dan perawatan untuk cacar monyet kini telah tersedia. Ia pun menyerukan tindakan penahanan yang tepat, lebih banyak penelitian, dan kolaborasi global.
"Jangan membuat gunung dari sarang tikus tanah," tukasnya.
Sebelumnya, Richard Pebody yang memimpin tim patogen ancaman tinggi di WHO Eropa mengatakan bahwa langkah-langkah utama untuk mengendalikan wabah cacar monyet adalah kontak dan isolasi. Ia mencatat bahwa penyakit itu bukan virus yang menyebar dengan sangat mudah, juga sejauh ini tidak menyebabkan penyakit serius.
"Saya tidak mengatakan kepada orang-orang yang tidak bersenang-senang, jangan pergi menghadiri acara-acara ini," jelas Pebody. "Ini lebih tentang apa yang orang lakukan di pesta-pesta yang penting. Jadi ini tentang perilaku seksual yang aman, kebersihan yang baik, mencuci tangan secara teratur semua hal ini akan membantu membatasi penularan virus ini."
(wk/Bert)
