Bentuk Solidaritas, Presenter TV Laki-Laki Afghanistan Ikut Pakai Masker Protes Aturan Taliban
pixabay.com/Ilustrasi/Engin_Akyurt
Dunia

Seorang laki-laki yang tidak mau disebutkan namanya mengakui sulitnya menyiarkan berita sambil mengenakan masker. Dia bahkan sampai meneteskan air mata.

WowKeren - Taliban telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan semua wanita di saluran berita televisi harus menutupi wajah mereka. Tindakan keras Taliban ini memicu aksi solidaritas yang dilakukan oleh para presenter pria.

Dalam protes melalui kampanye #FreeHerFace di media sosial, para pria di Tolo News mengenakan masker untuk meniru efek cadar yang dipaksakan oleh rekan-rekan wanita. Sebghat Sepehr misalnya, yang menyiarkan berita dengan mengenakan masker tak lama setelah perintah itu diumumkan.

Lema Spesali, pembawa berita 1TV di Kabul, menuturkan jika dua anggota Taliban datang ke kantornya pada Minggu (22/5) pagi. Mereka memerintahkan bahwa keputusan tentang masker wajib untuk wanita harus dilaksanakan.

"Kami mengadakan pertemuan kantor dan harus menerima perintah Taliban," katanya kepada The Guardian. "Tetapi memutuskan bahwa rekan laki-laki juga harus memakai masker dan berdiri di samping rekan perempuan."


Seorang pembawa acara pria di saluran televisi swasta mengatakan bahwa dia dan rekan pria lainnya telah mengenakan masker saat bekerja dalam dua hari terakhir. Dia mengakui bahwa aturan untuk mengenakan penutup wajah tentu sangat menyiksa.

"Tampil sambil memakai masker sangat menyebalkan," ujarnya masih melansir The Guardian. "Ketika saya tampil dengan masker, saya merasa seperti seseorang telah mencekik leher saya dan saya tidak dapat berbicara."

Lalu, seorang laki-laki lain yang tidak mau disebutkan namanya mengakui sulitnya menyiarkan berita sambil mengenakan masker. Dia bahkan sampai meneteskan air mata.

"Ketika saya melihat rekan saya memasang masker di wajahnya dan muncul di layar TV, saya meneteskan air mata," kata presenter pria itu. "Saya kemudian memutuskan untuk memakai masker sendiri dan protes."

Langkah para jurnalis pria itu mendapat apresiasi dari Sahar Fetrat, seorang aktivis feminis Afghanistan yang bekerja untuk Human Rights Watch. "Ini adalah tindakan yang hebat. Ini adalah salah satu dari sedikit contoh di mana pria Afghanistan melakukan sesuatu yang simbolis mengingat semua perlawanan dan protes terhadap jilbab sejauh ini dilakukan oleh wanita," tuturnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait