Marak Kejahatan Penembakan di AS, Joe Biden Serukan Larangan Senjata Serbu
Twitter/POTUS
Dunia

Maraknya kejahatan penembakan di AS belakangan ini membuat Presiden Joe Biden turut buka suara. Biden menyerukan larangan terkait kepemilikan dan penggunaan senjata serbu.

WowKeren - Belakangan ini, tindak kejahatan penembakan marak terjadi di Amerika Serikat (AS). Mulai dari penembakan massal di Buffalo, kemudian di sekolah dasar (SD) Texas, dan yang terbaru adalah Rumah Sakit Saint Francis di Tulsa, Okla, pada Rabu (1/6).

Menanggapi tragedi tersebut, pada Kamis (2/6), Presiden AS Joe Biden lantas menyerukan Kongres untuk melarang senjata serbu, atau setidaknya menaikkan batas usia untuk membelinya. Hal ini disampaikan Biden dalam pidato nasional dari Gedung Putih setelah beberapa penembakan massal di Amerika Serikat.

"Berdiri di sana, di kota kecil itu, seperti banyak komunitas di seluruh Amerika, saya tidak bisa tidak berpikir, ada terlalu banyak sekolah lain, terlalu banyak tempat sehari-hari lain yang telah menjadi ladang pembunuhan," ujar Biden merujuk pada perjalanannya ke Robb Elementary School di Uvalde, Texas, pasca penembakan yang menewaskan 19 siswa dan dua guru.

Setelah melakukan perjalanan tersebut, Biden diketahui meminta Kongres untuk meloloskan undang-undang kontrol senjata baru dan kemudian berjanji untuk bertemu dengan anggota Kongres untuk membicarakan undang-undang senjata. "Ini bukan tentang mengambil senjata siapa pun. Ini bukan tentang menjelek-jelekkan pemilik senjata. Amandemen Kedua, seperti semua hak lainnya, tidak mutlak," jelas Biden.


"Selalu ada batasan pada jenis senjata yang dapat Anda miliki di Amerika. Senapan mesin telah diatur secara federal selama hampir 90 tahun dan ini masih merupakan negara bebas," lanjut Biden. "Ini bukan tentang mengambil hak siapa pun, ini tentang melindungi anak-anak, ini tentang melindungi keluarga."

Biden kemudian menyerukan dukungan Partai Republik untuk undang-undang yang akan melarang magasin berkapasitas tinggi untuk senapan serbu. Kemudian ia juga menyerukan larangan langsung terhadap senjata itu sendiri.

Biden bahkan mengatakan apabila pemerintah tidak bisa melarang senjata serbu seperti yang seharusnya, maka setidaknya menaikkan batas usia pembelian menjadi 21 tahun. Selain itu, ia juga meminta anggota parlemen untuk mengambil sikap menentang lobi senjata dan produsen senjata.

Biden pun menyebut karena memasarkan senjata serbu, dengan mengatakan tidak ada industri lain yang menikmati tingkat perlindungan yang sama dari tuntutan hukum. Ia pun menyebut senjata merupakan pembunuh anak-anak nomor satu di AS.

"Pembunuh nomor satu. Lebih dari kecelakaan mobil, lebih dari kanker," ungkap Biden. "Selama dua dekade terakhir, lebih banyak anak usia sekolah meninggal karena senjata daripada gabungan petugas polisi dan militer yang bertugas aktif."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait