Ridwan Kamil sempat mengungkap kisah lucu terkait masyarakat yang menemuinya untuk mengungkap pesan duka cita. Alih-alih dapat pesan duka, Ridwan Kamil justru dapat ucapan tak terduga ini.
- Ria Susilo Wardhani
- Rabu, 15 Juni 2022 - 16:10 WIB
WowKeren - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berusaha bersikap tegar. Pasca pemakaman sang putra, Emmeril Khan alias Eril, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mulai memperlihatkan sifat humorisnya.
Kang Emil sempat cerita soal acara takziah untuk mengenang Eril. Tak disangka, ada ibu-ibu yang hadir dan mengucap kalimat tak terduga.
"Saat di Pakuan menerima ucapan duka, terlihat warga mengantri cukup panjang dan rata-rata menangis. Dan sampailah giliran seorang ibu-ibu bergamis hitam, matanya sembab dan penuh tangis, terbata-bata dia pun berucap, 'Seselamat Idul Fitri ya pak, Mo mohon maaf lahir dan batin'," kata Kang Emil. Saya: 'Oh iya bu, minal aidzin wal faizin kalau gitu'. Saya kira mau takziah, mungkin ia mengira kita sedang halal bihalal."
Sejumlah pihak berkomentar usai membaca postingan Kang Emil itu. Sebagian terhibur dan menyemangati Kang Emil yang mulai humoris.
"Ada2 aja pak ,,antara sedih da lucunya juga,d kira ibu itu open house kali😂😂😂😂," kata netter. "Pak saya udah serius baca nya ternyata ujung nya lucu bisa ajh pak @ridwankamil," seru fans. "Duh pak , seneng banget bapak udah mulai ceria ya pak..Semangat sabar selalu ya pak @ridwankamil," harap fans.
Sebelumnya, pemakaman Eril dilaksanakan di Baitul Ridwan Islamic Center yang terletak di Kecamatan Cimaung, Jawa Barat, Senin (13/6). Kang Emil sekeluarga serta masyarakat ikut mengantarkan kepergian Eril yang wafat akibat tenggelam di Sungai Aare Swiss.
Setelah Eril wafat, Kang Emil dan sang istri, Atalia, juga meneruskan kebiasaan putra mereka yakni bersedekah malam. Semasa hidup, Eril yang berjiwa sosial ternyata diam-diam suka pergi tengah malam untuk bertemu pengemis. Ia melakukan aksi mulia berbagi sedekah tanpa diketahui oleh Kang Emil dan anggota keluarga lainnya. Eril juga tak mau membawa-bawa nama besar sang ayah.
"Tanpa sepengetahuan kita, Eril sering keluar rumah tengah malam, bertemu dengan pengemis, orang-orang yang terlantar, orang-orang yang tidur di emperan," seru orang dekat Kang Emil, Muhammad Farhan. "Mereka yang dibantu sebisanya Dia, dengan keterbatasan yang dimilikinya, yang sangat sederhana. Bila bisa ia bantu pasti dibantu."
(wk/riaw)
