Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada dua negara yang masih menjual minyak goreng curah, yakni Indonesia dan Bangladesh.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 15 Juni 2022 - 16:08 WIB
WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengungkapkan bahwa pemerintah akan menghapus minyak goreng curah secara bertahap. Nantinya, minyak goreng curah akan diganti oleh minyak goreng kemasan.
Meski begitu, Luhut memastikan penggantian minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan tidak akan mengubah harga. Menurutnya, harga minyak goreng curah yang diganti menjadi kemasan tetap akan berkisar Rp 14 ribu per liter meski mungkin akan ada naik turun harga.
"Harganya tetap Rp 14 ribuan, ya ada naik-turun, naik-turun gitu. Ya market mekanisme kalau suplainya cukup ya jalan," kata Luhut di Jakarta, Rabu (15/6).
Luhut lantas menjelaskan bahwa minyak goreng curah akan dihapus supaya Indonesia menjadi negara yang bermartabat. Terlebih Luhut mengatakan bahwa minyak goreng curah sudah tidak banyak digunakan di Jakarta.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada dua negara yang masih menjual minyak goreng curah, yakni Indonesia dan Bangladesh. "Kita mau lakukan bertahap jadi kemasan sederhana. Kan bagus, jadi bermartabat bangsa kita," katanya.
Di sisi lain, rencana pemerintah menghapus minyak goreng curah ini telah ditanggapi oleh pedagang pasar. Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri, rencana tersebut sulit diwujudkan mengingat masyarakat menengah ke bawah masih bergantung pada minyak goreng curah.
Mansuri mengatakan bahwa penghapusan minyak goreng curah telah diwacanakan beberapa kali. Namun sejak tahun 2014 hingga 2021, hal itu hanya menjadi wacana.
Masyarakat menengah ke bawah disebutnya masih bergantung dan sangat membutuhkan minyak goreng curah, terutama penjuang gorengan, pedagang kaki lima, hingga pelaku UMKM. Namun penghapusan minyak goreng curah dinilainya bisa terjadi apabila ada upaya alternatif pengganti berharga murah.
"Kami berharap agar wacana penghapusan minyak goreng curah ini dapat didiskusikan kembali sebelum diputuskan dan diimplementasikan bagaimana polanya, bagaimana harganya, dan bagaimana distribusinya karena kendala dan persoalan selama ini terjadi pada harga dan distribusi," ujarnya.
(wk/Bert)
