Pria Italia Meninggal Bunuh Diri dengan Bantuan Medis Usai Mendapat Persetujuan Komite Etik
Pixabay/stevepb
Dunia

Pria penyandang disabilitas di Italia memutuskan untuk bunuh diri dengan bantuan medis. Pria itu pun mengungkapkan rasa putus asanya sebelum menjalani bunuh diri.

WowKeren - Seorang pria Italia penyandang tetraplegia melakukan bunuh diri dengan bantuan medis pada Kamis (16/6), kata juru kampanye. Hal itu setelah mendapat persetujuan dari komite etik dalam kasus pertama dari jenisnya di Italia.

Federico Carboni (44) dari Senigallia di wilayah Marche, "meninggal pagi ini pukul 11:05, setelah memberikan obat mematikan itu sendiri melalui mesin khusus", Asosiasi Luca Coscioni yang membantu kasusnya mengumumkan. Membantu seseorang bunuh diri secara teknis ilegal di Italia. Bahkan dapat dihukum antara lima dan 12 tahun di balik jeruji besi.

Namun pada tahun 2019 lalu, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa bukan selalu merupakan kejahatan untuk membantu seseorang dalam penderitaan yang "tidak dapat ditoleransi", yang mampu membuat keputusan sendiri.

Sampai kematiannya, Carboni telah dikenal publik sebagai "Mario". Ia adalah seorang sopir truk yang telah menerima perawatan 24 jam sejak kecelakaan patah tulang punggungnya dan membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali 10 tahun yang lalu.


"Saya tidak menyangkal bahwa saya minta maaf untuk mengambil cuti hidup, saya tidak akan jujur pada diri sendiri, dan pembohong, jika saya mengatakan sebaliknya, karena hidup ini hebat dan kami hanya memiliki satu. Tapi sayangnya, begitulah adanya," katanya sebelum mati.

"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk dapat hidup sebaik mungkin dan mencoba untuk pulih sebanyak mungkin dari kecacatan saya, tetapi saya sekarang berada di ujung tali saya baik secara mental maupun fisik," lanjutnya.

Sebuah komite etik menyetujui permintaan Carboni untuk bunuh diri yang dibantu secara medis pada akhir tahun lalu. Meskipun keputusan itu memicu gejolak di negara di mana Gereja Katolik masih memegang kendali.

Karena Italia tidak memiliki undang-undang yang mengizinkan bunuh diri yang dibantu, Carboni kemudian harus mencari 5 ribu euro (S$7.254) yang dibutuhkan untuk menutupi peralatan dan obat-obatan. Asosiasi Luca Coscioni meluncurkan upaya penggalangan dana awal tahun ini untuk mengumpulkan dana. Carboni menggambarkan dirinya sebagai "seperti perahu yang terombang-ambing di lautan".

"Saya tidak memiliki kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, saya bergantung pada peristiwa, saya bergantung pada orang lain dalam segala hal. Sekarang saya akhirnya bebas terbang ke mana pun saya mau," pungkas Carboni dalam kata-kata terakhirnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait