Polisi di Taiwan Kini Harus Pakai Sebutan Netral Usai Seorang Wanita Tak Terima Dipanggil 'Nenek'
Dunia

Wanita itu dipanggil nenek oleh polisi yang merawatnya usai ada kecelakaan mobil. Merasa terkejut, wanita itu membalas dengan berkata bahwa dirinya sangat modis dan tidak boleh disebut nenek.

WowKeren - Personel di Departemen Kepolisian Kota Taichung, Taiwan, kini diminta untuk memggunakan istilah yang lebih hormat dan netral usia ketika berbicara dengan orang-orang. Langkah ini diambil usai ada seorang wanita berusia 50 tahun yang protes karena tersinggung dipanggil dengan sebutan "nenek".

Menurut laporan Taiwan News, wanita itu dipanggil nenek oleh polisi yang merawatnya usai ada kecelakaan mobil. Merasa terkejut, wanita itu membalas dengan berkata bahwa dirinya sangt modis dan tidak boleh disebut nenek.

Wanita tersebut mengajukan pengaduan tersebut pada 24 Desember 2021. Dalam pengaduannya, wanita itu mengatakan polisi harus memiliki lebih banyak empati dan jika mereka tidak mengetahui usia sebenarnya dari pihak lain, mereka harus memanggil mereka dengan gelar yang relatif lebih muda.

Menyusul pengaduan tersebut, Departemen Kepolisian Kota Taichung baru-baru ini memutuskan untuk mengadopsi manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan mereka kepada masyarakat. Prioritas pertama yang terdaftar adalah penggunaan terminologi yang tepat ketika menangani warga.


Ketika berbicara dengan orang muda tanpa memandang jenis kelamin mereka, mereka harus menggunakan istilah "classmate" (teman sekelas). Sementara itu, wanita yang lebih muda harus dipanggil sebagai Nona.

Apabila ada wanita yang tampak lebih tua membutuhkan pertolongan, maka polisi harus memanggil mereka dengan sebutan Nyonya. Sedangkan pria yang tampak lebih tua harus dipanggil dengan sebutan Tuan.

Istilah seperti kakek, nenek, anak laki-laki, obasan, ojisan, paman, bibi, kakak perempuan atau adik perempuan harus dihindari. Hal ini untuk menghindari kesan buruk di mata masyarakat dan menjaga citra kepolisian.

Dalam berita lain, Taiwan baru-baru ini mengecam penyelenggara Piala Dunia Qatar. Pasalnya, pihak penyelenggara mengatakan penggemar Taiwan mungkin terdaftar sebagai berasal dari Tiongkok.

Masalah ini sangat sensitif bagi Taiwan yang menentang klaim kedaulatan Tiongkok atas negara mereka. Khususnya upaya tetangga raksasanya itu untuk mengklaim bahwa orang-orang dari Taiwan berasal dari Tiongkok.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait