'Imbas' Pandemi COVID-19, Investor Muda di Korea Selatan Putuskan Investasi ke Seni
Dunia

Kondisi pandemi COVID-19 tampaknya mempengaruhi kehidupan investasi di Korea Selatan. Saat ini, investor muda di Korsel kebanyakan memilih investasi ke seni dibanding real estat.

WowKeren - Setelah dilanda pandemi COVID-19, disebut semakin banyak anak muda di Korea Selatan (Korsel) yang berinvestasi dalam seni. Hal ini dikarenakan saham dan real estat dinilai mahal, sehingga kehilangan daya pikatnya.

Kim (35) mengatakan bahwa tidak secara eksplisit keberatan ketika istrinya mulai berinvestasi dalam seni sejak tiga tahun lalu. Akan tetapi, ia juga memiliki sedikit keberatan.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya baik-baik saja selama Anda menginginkannya," desainer video game, yang meminta untuk diidentifikasi dengan nama belakangnya saja, kepada Al Jazeera, dilihat Selasa (21/6). "Tapi saya diam-diam berpikir, mengapa tidak menginvestasikan uang itu ke saham atau semacamnya?"

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Kim mulai menghargai bagaimana seni dapat menawarkan pelarian dari pandemi COVID-19 dan pekerjaan yang monoton. Pada tahun lalu, ia pun memutuskan bergabung dengannya dalam mengumpulkan seni rupa.

Kim sendiri merupakan bagian dari generasi muda kolektor seni yang mengguncang pasar seni Korea Selatan, yang telah lama didominasi oleh kolektor berusia 60-an ke atas. Di samping itu, galeri dan rumah lelang mengalami lonjakan kolektor seni berusia 30-an dan 40-an selama pandemi, menurut laporan yang dirilis tahun lalu oleh Korea Arts Management Service (KAMS).


Sementara itu, K-Auction yang merupakan sebuah rumah lelang di distrik Gangnam kelas atas Seoul, melaporkan bahwa lebih dari setengah penawar yang menang tahun lalu berusia 40-an atau lebih muda. Atas masuknya pembeli muda ini, pasar seni Korsel pun tumbuh hampir tiga kali lipat tahun lalu, menurut KAMS, mencapai nilai perkiraan 920 miliar won (setara Rp10,5 triliun).

Di sisi lain, pertumbuhan mendadak secara luas dikaitkan dengan pengeluaran balas dendam setelah berakhirnya pembatasan pandemi, tetapi beberapa kolektor muda juga menemukan hobi baru mereka secara tak terduga menguntungkan.

"Salah satu teman dekat kami mendapat untung sembilan hingga sepuluh kali lipat dari satu karya seni," ungkap Kim. Mendengar kisah sukses seperti itu, ia pun tertarik untuk berkontribusi memulai koleksinya sendiri.

"Sulit untuk berhenti mengoleksi setelah mendengar cerita semacam ini, meskipun saya mulai mengoleksi karena cinta seni," beber Kim.

Kim menuturkan bahwa dengan semakin sulitnya membeli real estat yang secara tradisional merupakan pilihan investasi paling populer di Korea Selatan karena melonjaknya harga dan kontrol pinjaman yang ketat juga berkontribusi pada minat barunya pada seni.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru