21 Remaja yang Tewas di Afrika Selatan Diduga Karena Keracunan, Izin Kedai Miras Dicabut
Dunia

Dugaan keracunan diungkap otoritas investigasi terkait kematian 21 remaja di kedai miras di Afrika Selatan. Pihaknya pun kini mengesampingkan dugaan penyerbuan yang sempat diungkap di awal.

WowKeren - Kesedihan menyelimuti keluarga dai 21 remaja yang tewas secara mengejutkan dan misterius di sebuah kedai minuman keras atau klub malam di Afrika Selatan pada Minggu (26/6) lalu. Otoritas investigasi mengatakan para pemuda itu mungkin secara tidak sengaja diracuni oleh sesuatu yang mereka makan, minum atau merokok.

"Itu adalah sesuatu yang mereka telan yang akan mengarah pada keracunan, apakah itu makanan atau minuman, atau itu adalah sesuatu yang mereka hirup," kata Unathi Binqose, juru bicara departemen keamanan masyarakat provinsi Eastern Cape melalui telepon, Senin (27/6), menjelang laporan toksikologi yang masih dirilis.

Dia mengatakan pipa hookah terlihat di rekaman CCTV di tempat kejadian. Pihaknya juga mengesampingkan dugaan awal yang dilaporkan media mengenai penyerbuan. "Kami mengesampingkan penyerbuan," tambahnya.

Juru bicara kepolisian Eastern Cape Brigadir Tembinkosi Kinana mengatakan kepada Reuters bahwa korban termuda adalah seorang gadis berusia 13 tahun. Menteri Polisi yang emosional, Bheki Cele harus berhenti berbicara ketika dia mulai menangis kemarin, memicu tangisan di antara para pendengarnya di luar kamar mayat.


Penduduk Scenery Park, di tepi London Timur, mengatakan mereka telah meminta pihak berwenang untuk menutup Enyobeni Tavern minggu lalu karena melayani anak-anak di bawah umur. Izin kedai pun sudah dicabut pada hari Senin.

"Saya sangat hancur. Kami sangat marah. Orang-orang mengeluh tentang kedai itu. Tidak ada yang senang dengan itu. Masyarakat ingin kedai itu ditutup," ujar Maxhabiso Sibotoboto (50) yang cucu perempuannya yang berusia 17 tahun, Monelo, termasuk di antara korban tewas, kepada Reuters.

Gambar yang beredar di media sosial, masih belum diverifikasi oleh pihak berwenang, menunjukkan mayat pemuda tergeletak berserakan di lantai kedai. Beberapa juga terlihat tidak bergerak di atas meja dan sofa.

Sementara itu, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa kemarin mengatakan bahwa dia khawatir tentang keadaan di mana orang-orang muda, setidaknya beberapa di bawah usia 18 tahun, diizinkan untuk berkumpul di kedai minuman keras. Pasalnya, adalah ilegal untuk menyajikan minuman keras kepada anak di bawah 18 tahun di Afrika Selatan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait