Jarang Muncul Di TV, Kadir Sempat Sakit Jantung Hingga Jual Rumah Demi Bertahan Hidup
YouTube
Selebriti

Pelawak Tanah Air Kadir mengungkap jatuh bangun dan perjuangannya bertahan hidup usai sempat mengidap sakit jantung. Ia pun rela kehilangan sejumlah rumah dan aset berharga demi bertahan hidup.

WowKeren - Pelawak senior Kadir belum lama ini mengungkap cerita pilu perjuangannya bertahan hidup. Demi bertahan hidup, Kadir bahkan rela kehilangan tiga rumah dan sejumlah aset.

"Saya itu sudah jual rumah sampai tiga kali pak Deddy, serius," kata Kadir dalam podcast Deddy Corbuzier.

Masa habis-habisan itu terjadi ketika Kadir sempat mengalami sakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah. Kadir mengaku sempat takut meski dokter telah menyarankannya untuk dipasang ring guna memperbaiki kerja jantung.

"Nah, pada tahun 2001-2002, saya kena serangan jantung. Penyumbatan pembuluh darah. Begitu masuk rumah sakit, ini harus pasang ring, saya takut," ungkap Kadir. "Karena pengaruh dari sebelah dari kamar saya."

Karena takut, Kadir pun membatalkan rencananya untuk operasi pemasangan ring. Ia kemudian mencari pengobatan alternatif yang membutuhkan lebih banyak biaya.


"Dia bilang 'Pak Kadir jangan mau pasang ring kenapa, itu abang saya tiga bulan pasang ring balik lagi dengap-dengap'," lanjutnya. "Saya sudah masuk ruang operasi, sudah dilihat, penyumbatannya hanya satu, tinggal masukan ring, ingat omongannya orang itu, saya batalkan, mundur."

Kadir bahkan sampai tak bekerja selama lima tahun. Ia menjual rumah dan sejumlah properti demi bertahan hidup dan menopang pengobatannya.

"Dengan itu saya gak bisa kerja, waktu itu saya lagi syuting striping saya berhentikan karena gak kuat. Udah, lima tahun cari alternatif dan gak kerja," beber Kadir. "Akhirnya apa, jual rumah satu, kok habis lama-lama, mati kutu saya, sampai-sampai mobil kredit saya mau ditarik."

Setelah sekian pengobatan alternatif dicoba, Kadir pun memutuskan untuk memberanikan diri memasang ring jantung. Meski kehilangan banyak aset, Kadir tak menyesalinya. Yang terpenting adalah nasib keluarga dan kesehatannya.

"Akhirnya tahun terakhir 2005, 2006 tanah di Tambun saya jual, saya langsung ke Harapan Kita, pasang ring," pungkasnya. "Bayangin, untung masih ada yang dijual, kalau ndak, mau apa kita."

(wk/Sisi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait