Telah Kembali Ke RI, Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina-Rusia Berhasil? Begini Penjelasan Pakar
BPMI Setpres
Nasional

Presiden Jokowi telah kembali ke Indonesia usai menjalankan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Lantas bagaimana dengan hasilnya, apakah misi perdamaian Jokowi berhasil? Berikut penilaian pakar.

WowKeren - Presiden Indonesia Joko Widodo saat ini diketahui telah kembali ke Tanah Air usai melakukan kunjungan kerja di Eropa, termasuk di antaranya melaksanakan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Lantas bagaimana dengan hasil misi perdamaiannya? apakah Jokowi berhasil melakukannya atau tidak.

Menurut Ketua dari Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal, misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia itu dinilai belum berhasil. Pasalnya, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut mengabaikan pesan damai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang coba dijembatani oleh Indonesia saat pertemuan di Kremlin, Moskow pada Kamis (30/6) lalu.

"Presiden Putin terus melanjutkan aksi militer dan perang di Ukraina itu, jadi dari segi misi perdamaian, saya tidak melihat adanya terobosan karena kalau misi perdamaian itu berarti konsep perdamaian diterima oleh kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia," ujar Dino dalam sebuah pernyataan, dilihat melalui Tempo, Sabtu (2/7).


Lebih lanjut, mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mencatat bahwa Putin dalam konferensi pers sama sekali tidak menyebut mengenai misi perdamaian dan yang dirujuk hanya mengenai hubungan ekonomi Indonesia-Rusia. Kemudian isu lain yang disinggung adalah mengenai ekspor gandum Ukraina.

Meski upaya Jokowi dinilai belum membuahkan hasil, namun Dino beranggapan bahwa Indonesia sebaiknya tidak berkecil hati. Pasalnya, upaya mendamaikan kedua belah pihak sebelumnya oleh Sekjen PBB Antionio Gutteres dan Presiden Turki Tayyip Erdogan juga nihil.

Dino lantas mengatakan apabila pemerintah ingin serius terlibat sebagai juru damai kedua belah pihak, maka harus ada tindak lanjutnya. Sebab proses damai sendiri memerlukan waktu yang panjang, bukan dalam satu kunjungan.

Dino menilai dalam menjalankan misi perdamaian tetap perlu ditunjuk satu utusan khusus yang bisa fokus menindaklanjuti agenda presiden dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina apabila upaya tersebut akan diteruskan. Selain itu, perlu juga menjalin komunikasi dengan pihak lain di dunia internasional yang ikut terlibat dalam misi perdamaian tersebut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru