Kemenkes Akui Sebagian Masyarakat Enggan Untuk Booster COVID-19, Beber Alasannya
AFP/Adek Berry
Nasional

Kemenkes mengungkapkan capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia mengalami stagnasi, khususnya booster. Kemenkes pun mengungkapkan alasan sebagian masyarakat enggan melakukan booster COVID-19.

WowKeren - Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia yang terjadi belakangan ini membuat pemerintah kembali mengetatkan aturan. Di antaranya adalah syarat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster saat mengakses tempat umum seperti mal.

Di samping itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan capaian booster COVID-19. Akan tetapi tampaknya banyak masyarakat yang enggan untuk disuntik vaksin kembali.

Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengakui sebagian masyarakat sudah enggan untuk melakukan vaksinasi booster COVID-19. Kemenkes pun mengatakan kondisi seperti ini lah yang membuat capaian booster di Indonesia mengalami stagnasi dalam beberapa bulan belakangan.

Selain itu, menurut Kemenkes, capaian vaksinasi booster harian juga mengalami penurunan, dibandingkan dengan periode Maret-April lalu, di mana saat booster menjadi salah satu syarat "mudah" mudik Idul Fitri 1443 H yang jatuh pada bulan Mei 2022. Saat ini, diketahui bahwa rata=rata harian booster hanya mencapai 400-500 ribu ke atas.


Sedangkan pada periode Juni-Julli, rata-rata harian booster malah berada di bawah 400 ribu orang. Juru Bicara (Jubir) Kemenkes Mohammad Syahril pun mengungkapkan alasan keengganan sebagian masyarakat dalam hal melakukan booster.

"Tentu saja berkurangnya capaian ini banyak faktor yang menyebabkan, salah satunya adalah karena masyarakat merasa kita terkendali, sehingga ada keengganan melakukan vaksinasi, khususnya booster," ungkap Syahril kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/7).

Sementara itu, berdasarkan data vaksinasi Kemenkes per 8 Juli 2022, pukul 12,00 WIB, jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 201.852.041 orang atau 96,62 persen dari target. Kemudian tercatat sebanyak 169.269.476 orang telah mendapat vaksinasi dosis kedua, atau mencapai 81,28 persen dari target.

Sedangkan capaian booster COVID-19 baru menginjak angka 51.313.707 orang atau hanya 24,64 persen dari target. Mengetahui hal ini, Syahril pun lantas kembali meminta masyarakat yang belum menerima vaksin primer lengkap dua dosis, atau bahkan sama sekali belum menerima vaksin COVID-19, diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan setempat.

Syahril pun menekankan bahwa booster bisa memberikan antibodi tambahan pada tubuh masing-masing dari penularan COVID-19. Apabila masih terpapar COVID-19, maka bisa menghindari untuk tidak mengalami gejala klinis yang buruk.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait