Eks Presiden ACT Enggan Beber Sosok yang Mengorbankannya di Kasus Selewengkan Dana Korban Lion Air
Instagram/actforhumanity
Nasional

Saat mengusut kasus dugaan penyelewengan dana yang dilakukan ACT, polisi juga menemukan dugaan penggelapan dana kompensasi korban Lion Air JT-610. Atas hal ini, eks Presiden ACT pun mengaku siap dikorbankan.

WowKeren - Dalam kasus dugaan penyelewengan dana yang menyeret lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebelumnya juga ditemukan adanya dugaan penggelapan dana bantuan bagi ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pada tahun 2018 silam.

Dalam dugaan kasus penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610 itu diketahui menyeret nama mantan Presiden ACT yakni Ahyudin. Dalam hal ini, diduga ada sosok lain yang mengorbankan Ahyudin.

Meski begitu, Ahyudin enggan mengungkapkan sosok yang disebut telah mengorbankannya dalam kasus dugaan penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air tersebut. "Sudahlah, Anda jangan nebak-nebak, no comment, sorry, takut dosa," ujar Ahyudin usai menyelesaikan pemeriksaan keempat di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (13/7).

Di samping itu, Ahyudin mengatakan bahwa saat pemeriksaan di Bareskrim, ia juga sempat bertemu dengan Presiden ACT saat ini Ibnu Khajar. Ia mengaku sempat bertegur sapa dengan Ibnu.

"Ketemu, hamdalah, ya ngobrol enggak, tapi salaman deh," jelas Ahyudin. "Itu sudah bagus salaman, itu kan sahabat saya. Sampai kapanpun sahabat saya."


Ahyudin kemudian menambahkan ia juga sempat menjawab pertanyaan yang diajukan saat pemeriksaan mengenai dugaan penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610 itu. Menurutnya, dalam hal ini Ibu lebih mengetahui.

"Saya kan 6 bulan ini enggak di sana, jadi progresnya berapa ya Mas Ibnu Insya Allah lebih tahu," ungkap Ahyudin. "Kalau saya di sana, saya beritahu semua."

Sebelumnya, Ahyudin mengaku pasrah bila harus dikorbankan dan ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana kompensasi keluarga korban tragedi Lion Air JT-610. Hal ini disampaikan Ahyudin setelah menghadiri pemeriksaan ketiga di Bareskrim Polri pada Selasa (12/7).

Pada mulanya, Ahyudin bercerita mengenai pemeriksaan yang berlangsung dengan baik. Kemudian, Ahyudin pun mengaku bahwa ia siap untuk dikorbankan dalam kasus dugaan penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air tersebut.

Kepada masyarakat luas, Ahyudin mengaku tidak keberatan jika nantinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, asal lembaga kemanusiaan yang didirikannya itu bisa tetap berdiri di Indonesia.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait