COVID-19 Jepang Melonjak, Jumlah Kasus Harian Tembus 100.000
pixabay.com/Ilustrasi/MasashiWakui
Dunia

Jepang melaporkan 105.564 kasus pada Minggu (17/7) dengan total 10.335.243, menempatkannya di posisi ke-13 di seluruh dunia ketika subvarian BA.5 omicron menyebar.

WowKeren - Jepang telah mencatat lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini. Jumlah infeksi mencapai 100.000 untuk pertama kalinya sejak rekor pada Februari selama munculnya subvarian omicron.

Jepang melaporkan 105.564 kasus pada Minggu (17/7) dengan total 10.335.243, menempatkannya di posisi ke-13 di seluruh dunia ketika subvarian BA.5 omicron menyebar ke seluruh dunia.

Kematian naik 17, sehingga total menjadi 31.615. Pada puncak pertama, kasus mencapai 26.184 pada 22 Agustus, di tengah gelombang Delta dan dua minggu setelah penutupan Olimpiade 2020 di Tokyo, yang tertunda satu tahun karena pandemi. Sebelum gelombang Delta, rekornya adalah 7.785 pada 19 Agustus 2021. Pada 2020, paling banyak adalah 3.717 pada 31 Desember.


Sementara itu di seluruh dunia, dalam seminggu terakhir, infeksi turun 3 persen menjadi 6.387.270 dengan rata-rata harian 873.525, tertinggi dalam tiga bulan, menurut pelacakan oleh Worldometers. Pada 21 Januari, rekor harian ditetapkan pada 3.840.795. Total sejauh ini hari Minggu adalah 567.072.826, termasuk 663.237 hari Sabtu.

Jepang sendiri memiliki kasus terbanyak kelima dalam seminggu terakhir, yakni 506.017 dengan kenaikan 110 persen. Negara lain yang mencatat peningkatan kasus lainnya dalam seminggu terakhir dengan lebih dari 25.000 adalah Korea Selatan 108 persen dengan 229.980 kasus, Peru 110 persen dengan 71.818 kasus, Guatamala 44 persen dengan 37.815 kasus, Rumania 348 persen dengan 34.582, Iran 187 persen dengan 25.126.

Di antara negara-negara yang melaporkan lebih dari 100 kematian dengan peningkatan besar dalam seminggu terakhir, ada Italia 35 persen dengan 7844 kasus menempatkannya pada posisi ketiga, Meksiko 45 persen dengan 398 kasus, Thailand 25 persen dengan 199 kasus, Jepang 47 persen dengan 156 kasus, dan Korea Selatan pada 68 persen dengan 104.

Amerika Serikat melaporkan kematian terbanyak pada angka 1.893 tetapi turun 20 persen. Brasil berada di urutan kedua dengan 1.799 dengan kenaikan 11 persen. Jerman berada di urutan keempat dengan 671 dan kenaikan 18 persen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru