
PM Ranil Wickremesinghe kini resmi menjadi Presiden Sri Lanka. Sebelumnya, ia menjadi penjabat presiden usai Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka dan mengundurkan diri.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Rabu, 20 Juli 2022 - 17:38 WIB
WowKeren - Setelah Presiden Sri Lanka sebelumnya yakni Gotabaya Rajapaksa memutuskan untuk mengundurkan diri di tengah krisis yang melanda, parlemen pun lantas menyiapkan pemilihan untuk mencari pengganti. Pemilihan Presiden yang baru ini diketahui telah digelar pada Rabu (20/7).
Dalam pemilihan tersebut, parlemen di Sri Lanka diketahui telah memilih politisi veteran sekaligus Perdana Menteri (PM) enam kali Ranil Wickremesinghe sebagai Presiden Ke-8 menggantikan Gotabaya Rajapaksa. Wickremesinghe disebut mendapatkan 134 suara, sementara saingan utamanya yakni Dullas Alahapperuma memperoleh 82 suara dalam pemilihan yang dihadiri oleh 225 anggota parlemen.
Sedangkan kandidat ketiga yakni pemimpin Marxis Anura Kumara Dissanayake hanya memperoleh 3 suara, dan semuanya dari partainya sendiri. Melansir Al Jazeera, kemenangan Wickremesinghe ini disebut menjadi pergantian nasib yang luar biasa bagi seorang pria yang dianggap "mati secara politik" oleh beberapa analis.
"Saya berterima kasih kepada parlemen atas kehormatan ini," ujar Wickremesinghe setelah sekretaris jenderal parlemen mengumumkan kemenangannya, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (20/7).
Sebagaimana diketahui, Wickremesinghe sebelumnya diangkat menjadi PM Sri Lanka setelah Mahinda Rajapaksa dipaksa mengundurkan diri pada Mei tahun 2021 ini lantaran krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada 1948 silam.
Kemudian, Wickremesinghe diangkat sebagai penjabat presiden setelah Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka dan mengundurkan diri melalui email pada pekan lalu. Seperti yang diketahui, Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke negara lain usai massa mengamuk dan menyerbu kediamannya di Ibu Kota Kolombo.
Di samping itu, massa menuding bahwa Wickremesinghe berusaha keras untuk melindungi Rajapaksa dari bahaya apa pun dan membuat kesepakatan dengan keluarga yang kuat tetapi tidak populer untuk mengalahkan saingan politiknya.
Sementara di tengah krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dimulai awal tahun ini, Gotabaya beralih ke Wickremesinghe, berharap politisi veteran itu akan membantu menghidupkan kembali perekonomian.
Akan tetapi, bukan semakin membaik tetapi penunjukkan tersebut malah semakin membuat marah pengunjuk rasa yang mana menginginkan elit penguasa negara tersebut untuk pergi. Hal ini dikarenakan sebagaian besar elit pemerintahan dikendalikan oleh keluarga Rajapaksa.
(wk/tiar)