18 Tewas dalam Penggerebekan Polisi Mematikan di Rio de Janeiro
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Kantor pembela umum negara bagian mencurigai dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam jumlah besar dan mengatakan kemungkinan operasi melibatkan jumlah kematian tertinggi.

WowKeren - Sedikitnya 18 orang tewas pada Kamis (21/7) dalam penggerebekan besar-besaran oleh polisi di daerah kumuh Rio de Janeiro, Brasil. Tim taktis dari polisi sipil dan militer Rio de Janeiro menggerebek kompleks Alemao untuk menangkap terduga organisasi kriminal.

Polisi militer mengatakan jika kelompok itu dicurigai terlibat dalam pencurian kargo dan perampokan bank dan merencanakan serangan ke daerah kumuh saingan. Terkait 18 korban tewas, polisi membeberkan mereka terdiri dari seorang polisi, 16 tersangka kriminal dan seorang wanita.

Kantor pembela umum negara bagian mencurigai adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam jumlah besar. Kantor tersebut juga mengatakan kemungkinan operasi itu melibatkan jumlah kematian tertinggi.

"Ada tanda-tanda pelanggaran hak asasi manusia besar," kata kantor itu. "Dan kemungkinan ini menjadi salah satu operasi dengan jumlah kematian tertinggi di Rio de Janeiro."


Pasukan polisi di negara bagian Rio telah secara teratur melakukan penggerebekan mematikan di daerah kumuh kota yang luas. Presiden Brasil Jair Bolsonaro mendukung taktik keras polisi dalam memerangi kejahatan terorganisir, dan mengatakan gangster harus "mati seperti kecoak."

Setelah penggerebekan, penduduk setempat membawa orang-orang yang terluka ke bagian belakang kendaraan untuk dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan polisi, mereka menolak membantu, kata Gilberto Santiago Lopes, dari Komisi Hak Asasi Manusia Anacrim. "Kami harus membawa mereka pergi dengan truk minuman, dan kemudian menandai penduduk setempat di mobil mereka untuk membawa mereka ke rumah sakit," ujarnya.

Dikatakannya, tujuan polisi adalah untuk menghabisi mereka, alih-alih hanya menangkap. "(Polisi) tidak bertujuan untuk menangkap mereka, mereka bertujuan untuk membunuh mereka, jadi jika mereka terluka, mereka pikir mereka tidak pantas mendapatkan bantuan," tegasnya.

"Ini adalah pembantaian di dalam, yang disebut polisi sebagai operasi," kata seorang wanita kepada Associated Press yang melihat seorang pria ditangkap karena berusaha membantu korban. "Mereka tidak membiarkan kami membantu (korban)."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru