Amerika Serikat Identifikasi Kasus Cacar Monyet Pada Anak-Anak Untuk Pertama Kalinya
Dunia

Wakil Direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC, Dr Jennifer McQuiston, mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut menyebar di luar komunitas gay, biseksual, dan pria yang berhubungan sek

WowKeren - Amerika Serikat telah mengidentifikasi kasus cacar monyet pada anak-anak untuk pertama kalinya. Seorang balita di California dan bayi yang bukan merupakan warga AS dilaporkan terinfeksi cacar monyet.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa kedua kasus cacar monyet pada anak itu tidak saling berkaitan. Kedua anak itu kemungkinan terinfeksi dari penularan rumah tangga. Menurut CDC, kedua anak tersebut dalam keadaan sehat dan sedang dirawat.

Wakil Direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC, Dr Jennifer McQuiston, mengatakan bahwa kemunculan kasus cacar monyet pada anak tidak mengherankan. Namun ia menambahkan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut menyebar di luar komunitas gay, biseksual, dan pria yang berhubungan seks dengan pria.

Menurutnya, 99 persen dari total 2.891 kasus cacar monyet di AS terdiri dari pria yang berhubungan seks dengan pria lain. Meski demikian, ada sejumlah wanita dan pria transgender yang juga terinfeksi.


Beberapa ahli kesehatan bahkan khawatir jika penyakit cacar monyet menjadi begitu luas sehingga hampir menjadi penyakit menular seksual baru seperti gonore, herpes, dan HIV. Meski begitu, tidak ada yang benar-benar yakin atas kemungkinan tersebut.

Sementara itu, Koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Dr Ashish Jha mengatakan bahwa pemerintah telah mengirimkan 300.000 dosis vaksin cacar monyet. Pemerintah AS juga sedang berupaya untuk mempercepat pengiriman dari Denmark sebanyak 786.000 dosis lagi.

Menurut Dr Jha, sudah ada cukup vaksin untuk memberikan vaksin dosis pertama kepada lebih dari setengah populasi yang memenuhi syarat di New York City. Selain itu, 70 persen populasi yang memenuhi syarat di Washington DC juga sudah bisa mendapat vaksin dosis pertama.

Sebagai informasi, tingkat kematian dalam wabah cacar monyet yang terjadi di Afrika sebelumnya mencapai 1 persen. Namun sejauh ini, wabah cacar monyet di negara-negara non-endemik tampaknya tidak terlalu mematikan meski sejumlah pasien harus dirawat di rumah sakit karena sakit parah.

Dr Jha menjelaskan bahwa AS masih mengevaluasi apakah wabah cacar monyet harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat. "Kami sedang melihat itu, melihat apa cara di mana respons dapat ditingkatkan, jika ada, dengan menyatakan darurat kesehatan masyarakat," ujarnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait