Sebut Banyak Negara Dilanda Krisis Pangan Hingga Energi, Jokowi: Kita Masih Kuat Menahan
Instagram/jokowi
Nasional

Presiden Jokowi belum lama ini menceritakan mengenai kondisi negara di dunia yang mengalami krisis pangan hingga energi. Jokowi pun membeberkan kondisi Indonesia akan hal tersebut.

WowKeren - Pada Senin (1/8) malam, Presiden Joko Widodo diketahui menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan yang digelar di halaman Istana Merdeka. Acara ini diketahui merupakan rangkaian awal dalam memperingati HUT RI ke-77.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi rupanya juga menyinggung mengenai permasalahan yang tengah dihadapi oleh banyak negara di dunia saat ini, salah satunya adalah krisis ekonomi. Jokowi menyebut belum usai dengan permasalahan pandemi COVID-19, dunia kini kembali dilanda krisis lantaran konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tak kunjung usai.

"Baru akan melakukan pemulihan, tapi muncul keadaan yang tidak kita perkirakan sebelumnya," ujar Jokowi. "Sakitnya belum sembuh, muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi menyulitkan semua negara. Hampir semua negara sekarang ini berada dalam posisi yang sangat sulit."

Meski begitu, Jokowi mengatakan bahwa masyarakat Indonesia patut bersyukur lantaran di kala krisis pangan dan energi melanda dunia, harta Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih terbilang lebih unggul di banding negara lainnya.


Jokowi menyebut bahwa harga BBM di negara lain mencapai Rp31 ribu hingga Rp32 ribu per liter. Namun di Indonesia untuk BBM jenis Pertalite masih di angka Rp7.650 per liternya. Menurutnya, harga ini didapat setelah melakukan subsidi besar-besaran oleh negara.

Lebih lanjut, Jokowi membeberkan bahwa dana subsidi untuk BBM terus mengalami kenaikan. Dalam hal ini, anggaran subsidi yang ditanggung oleh negara meningkat dari yang tadinya Rp170 triliun, kini membengkak menjadi Rp502 triliun.

"Negara manapun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu," ungkap Jokowi. "Tapi sekali lagi, Alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama."

Begitu juga dengan pangan, kata Jokowi, di negara lain bahan pangan mengalami kenaikan dan sudah menginjak level 30 persen hingga 50 persen. Terlebih lagi bagi negara yang mengkonsumsi gandum sebagai bahan pangan pokok.

Jokowi lantas menegaskan situasi tersebut menjadi sangat sulit bagi semua negara di dunia. Hal ini dikarenakan harga pangan dan energi mahal, terlebih lagi ketersediaannya yang langka, seperti gandum akibat dampak dari adanya perang.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait