Penyebaran Infeksi COVID-19 di   Kalangan Pejabat Pembantu PM   Jepang Tuai Kekhawatiran
Dunia

Staf di kantor PM Jepang yang dinyatakan positif COVID-19 biasanya bekerja dari rumah. Menurut para pejabat, rekan-rekan mereka menggantikan pekerjaan staf yang terpapar COVID-19 bila perlu, sehingga operasi sehari-hari dapat berjalan tanpa hambatan.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Jepang belakangan tengah mengalami kenaikan. Penyebaran kasus COVID- 19 di kalangan pejabat pembantu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida lantas menimbulkan kekhawatiran akan operasi sehari-hari dan risikonya.

Pada 23 Juli 2022, juru bicara tinggi pemerintah Hirokazu Matsuno dinyatakan positif COVID-19 dan harus diisolasi di rumah. Matsuno merupakan wajah publik dari pemerintahan yang bertanggung jawab atas manajemen krisis. Ia telah kembali bekerja secara langsung pada Selasa (2/8).

Setelah sekitar seminggu jauh dari kantor, Matsuno mengatakan dia telah menerima laporan dan permintaan saran dari stafnya sambil membuat keputusan yang diperlukan bahkan selama masa isolasinya. "Saya telah menerima tiga suntikan vaksin dan mengambil langkah-langkah anti-infeksi dasar setiap hari. Dari pengalaman saya, saya dapat mengatakan siapa pun dapat terinfeksi," katanya pada konferensi pers reguler pada hari Selasa.

Selain Matsuno, tiga dari delapan sekretaris eksekutif PM Kishida juga dinyatakan positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Mereka diketahui bertanggung jawab atas jadwal harian PM Kishida dan koordinasi kebijakan pada isu-isu utama.

Hirotaka Unami yang bertanggung jawab atas respons pemerintah terhadap COVID-19 merupakan sekretaris eksekutif pertama yang diisolasi. Kemudian sekretaris lain, Takashi Shimada, gagal menemani Kishida dalam perjalanannya ke New York untuk menghadiri konferensi tinjauan tentang perjanjian nonproliferasi nuklir karena terpapar COVID-19.


Sedangkan sekretaris ketiga yang terpapar COVID-19 adalah Takayoshi Yamamoto. Ia terpaksa tinggal lebih lama di Amerika karena harus diisolasi.

Sebagai informasi, staf di kantor PM Jepang yang dinyatakan positif COVID-19 biasanya bekerja dari rumah alias WFH. Menurut para pejabat, rekan-rekan mereka menggantikan pekerjaan staf yang terpapar COVID-19 bila perlu, sehingga operasi sehari-hari dapat berjalan tanpa hambatan.

Namun seorang pembantu dekat Kishida memperingatkan, dengan mengatakan, "Segalanya akan menjadi tidak terkendali jika ada sesi komite anggaran." Komite tersebut menangani berbagai masalah penting bagi pemerintah dan seringkali membutuhkan kehadiran perdana menteri untuk menjawab pertanyaan dari anggota parlemen.

Di sisi lain, PM Kishida kembali ke Jepang dari AS pada Selasa kemarin. Ia telah menggunakan masker dan mengambil langkah pencegahan terhadap virus corona, namun risiko infeksi masih tetap ada.

"Yang penting sekarang adalah mencegah perdana menteri terinfeksi," kata seseorang yang dekat dengan PM Kishida.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait