Bertemu Dengan Mendagri Kamboja, Menlu RI Bahas Percepatan Kepulangan WNI yang Disekap
Twitter/Menlu_RI
Nasional

Setelah bertemu dengan Kepolisian Kamboja, kini Menlu RI menghadiri pertemuan bersama Mendagri Kamboja. Dalam pertemuan ini, Menlu RI membahas kepulangan WNI yang sempat disekap di Kamboja.

WowKeren - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi sebelumnya telah menyampaikan empat poin penting terkait dengan kasus perdagangan manusia usai kasus serupa yang menjadi perbincangan belakangan ini. Adapun kasus serupa yang dimaksud adalah penyekapan puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja.

Pada Kamis (4/8) kemarin, Retno diketahui bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kamboja Krolahom Sar Kheng di Phnom Penh. Dalam pertemuan ini, Retno memberikan apresiasi atas kerja sama antara pemerintah Kamboja dalam misi penyelamatan WNI yang sempat disekap dari Sihanoukville pekan lalu.

Kemudian, berdasarkan keterangan pers Kemlu RI, Retno juga menyampaikan terkait perlunya percepatan pemulangan para korban penyekapan tersebut, penanganan kasus-kasus serupa, serta langkah-langkah dalam pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Di samping itu, Retno secara khusus diketahui juga mendorong penyelesaian segera perundingan nota kesepahaman Indonesia-Kamboja mengenai pemberantasan kejahatan lintas negara. Nota ini nantinya akan menjadi dasar kerja sama yang lebih erat untuk memberantas kasus TPPO, utamanya dalam hal pencegahan, perlindungan korban, penegakan hukum terhadap pelaku TPPO, dan koherensi kebijakan penanganan TPPO.


Menanggapi Retno, Sar Kheng disebut mendukung upaya percepatan pemulangan WNI, penanganan korban, dan mendorong penyelesaian perundingan nota kesepahamanan kedua negara mengenai pemberantasan kejahatan lintas batas.

Pertemuan tersebut rupanya membuahkan hasil, di mana pemulangan para WNI ke Indonesia itu akan dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan kementerian/lembaga terkait untuk proses rehabilitasi dan reintegrasi korban ke keluarga masing-masing, serta proses penegakan hukum terhadap para pelaku.

Sebagaimana diketahui, puluhan WNI yang disekap di Sihanoukville, Kamboja itu merupakan korban penipuan lowongan pekerjaan dari perusahaan ivestasi ilegal di negara tersebut. Sebelumnya, Kepolisian Kamboja bersama KBRI Phnom Penh telah berhasil menyelamatkan 62 orang WNI yang sempat disekap itu.

Terkait dengan insiden tersebut, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha juga menerangkan bahwa kasus penipuan kerja itu kian marak dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.

Judha membeberkan pada tahun sebelumnya, KBRI Phnom Penh membebaskan 119 orang WNI yang menjadi korban perusahaan investasi palsu. Sedangkan di tahun 2022, sejauh ini sudah tercatat 291 WNI yang menjadi korban penipuan, dan 133 orang di antaranya telah berhasil dipulangkan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru