Polisi di India Bubarkan dan Tangkap Umat Muslim Kashmir yang Ikuti Prosesi Bulan Muharam
Dunia

Puluhan orang Muslim di Kashmir yang tengah mengikuti prosesi menandai bulan Muharam dibubarkan dan diamankan oleh polisi India. Beberapa prosesi utama Muharam telah dilarang di Kashmir sejak pemberontakan bersenjata 1989.

WowKeren - Perseteruan rasisme antar agama di India hingga kini tak kunjung reda. Sentimen terhadap umat Muslim terus saja terjadi. Yang paling baru terjadi dalam perayaan prosesi memperingati bulan Muharam.

Melansir Al Jazeera, Para aparat kepolisian telah menahan puluhan orang di Kashmir yang dikelola India. Hal itu terjadi saat mereka membubarkan Muslim Syiah yang berusaha untuk berpartisipasi dalam prosesi yang menandai bulan Muharam.

Puluhan Muslim menentang pembatasan keamanan yang ketat di beberapa bagian kota utama Srinagar dan turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan keagamaan. Pembatasan itu pun termasuk larangan prosesi keagamaan Syiah.

Sementara itu Muharam diketahui merupakan salah satu bulan paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Menjadi salah satu prosesi besar di mana para pelayat memukul dada mereka sambil membaca elegi dan nyanyian slogan-slogan untuk berduka atas kematian cucu Nabi Muhammad Hussein dan 72 sahabat dalam pertempuran Karbala di Irak saat ini. Prosesi yang digelar pada hari Minggu menandai hari kedelapan Muharam, dua hari sebelum puncaknya pada hari Asyura.


Peristiwa serupa juga terjadi di tahun 2020. Saat itu puluhan orang terluka ketika pasukan India menembakkan peluru senapan dan gas air mata untuk membubarkan prosesi Muharam yang dilakukan umat Muslim.

Sementara itu diketahui bahwa beberapa prosesi utama Muharam memang telah dilarang dilakukan di Kashmir. Larangan itu berlaku sejak pemberontakan bersenjata pecah pada tahun 1989.

Pemberontakan itu menuntut kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan negara tetangga Pakistan. Puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan pasukan pemerintah tewas dalam konflik tersebut.

Muslim Kashmir telah lama mengeluh bahwa pemerintah membatasi kebebasan beragama mereka dengan dalih menjaga hukum dan ketertiban. Hal itu dilakukan sambil mempromosikan ziarah tahunan Hindu ke Kuil Amarnath di sebuah gua Himalaya yang menarik ratusan ribu pengunjung.

Sementara ziarah Hindu yang sedang berlangsung telah menarik ratusan ribu pengunjung dari seluruh India di tengah keamanan besar-besaran. Dengan puluhan ribu tentara menjaga rute menuju gua.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru