Dewi Persik masih terus menyentil sosok 'Budianto' diduga Angga Wijaya soal nasib uangnya senilai Rp40 juta. Disisi lain, kondisi Angga saat ini diduga memprihatinkan karena ia harus memulai dari nol.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 09 Agustus 2022 - 15:37 WIB
WowKeren - Dewi Persik bersikap sinis pada sosok "Budianto". Ia kembali meledek sosok "Budianto" yang diduga mencuri uangnya puluhan juta rupiah.
"Stop kau mencuri hartaku hartaku… 2X," seru Depe sambil pamer video dirinya di atas panggung. "Gila yaa si budianto ompong hampir 40 juta DP seperempat aku ilang gara2 si budianto ompong, alhamdulillah masih rezeki aku dan tim walaupun kamu menyuruh pak kades batalin aku dan menyuruh artis lain untuk menggantikan aku, tetep ya ompong… yang punya hajat mau gw ompong slebewwwww."
Tak cuma itu, Depe menilai kalau "Budianto" tak pantas dibayar mahal karena tak total dalam bekerja. Depe justru lebih menghargai asistennya yang banting tulang ketimbang sosok "Budianto".
"Budiantooo ompong…. Ini asisten gw nyanyi nihhh… ini yang kerja, jadi pantas kalau gw gaji… bukan ng’deal doang dr HP ambil 40 juta di event ini tanpa kerja dan ttd diatas materai atas nama dewi perssik 😄. Slebewwww slepettttt koen !," kata Depe.
Budianto sendiri merupakan nama yang dipakai Angga Wijaya eks suami Depe. "Dia bilang itu nomor rekeningnya dia di asisten aku. Ini sudah aku rekam. Di media dia ngomong punya saudaranya. Aku jadi bingung," terang Depe.
Disaat Depe tengah murka, nasib Angga agaknya apes usai ketahuan curang memarkup tarif manggung eks istrinya itu. Tak cuma harus mengembalikan uang tersebut, Angga juga kini harus rela memulai dari nol dan tinggal di kos-kosan.
"Fakta (menyesuaikan diri tinggal di kos-kosan dan mulai dari nol)," kata Angga. "Ini jam tangan dari dia juga, tapi sering dipake jadi gak ditinggal. Fasilitas apa ini contohnya? Kendaraan kan aku pake punya dia. Rumah, aku tinggal pake rumahnya."
Sebelumnya, Angga kena sindir publik usai mengungkap pengakuan mengejutkan. Ia membocorkan kalau alasan menaikkan tarif atau mark-up agar dirinya bisa mendapat komisi untuk dijadikan modal usaha.
"Aku bilang, 'Neng kalau misal aku mark-up boleh nggak, aku kan gak motong jatah kamu. Let's say Rp100juta, aku naikkan Rp110 juta-Rp120 juta. Nggak, naikkan setinggi-tingginya ke rekening aku'. Kalau jujur gak dibolehin," seru Angga. "Awalnya aku pengin ngambil untung buat pegangan selama di Jakarta, setelah bercerai dan tidak tinggal bersama," kata Angga. "Tadi mau mau jadikan itu modal untuk cari pekerjaan lain atau buka usaha kecil-kecilan, tadinya seperti itu."
(wk/riaw)
