Firma Hukum AS Beri Rp 29,5 M Untuk Korban Lion Air JT-610 Usai Uang Ganti Rugi Ditilap Pengacara
Unsplash
Dunia

Firma Edelson PC memberi kompensasi usai mengetahui bahwa Girardi & Keese gagal membayar dana yang dimenangkan dalam penyelesaian terhadap Boeing. Girardi & Keese sebelumnya melibatkan Edelson PC untuk menuntut Boeing atas nama keluarga korban.

WowKeren - Sebuah firma hukum Amerika Serikat memberikan kompensasi setidaknya USD 2 juta atau setara Rp 29,5 miliar kepada lima keluarga korban Lion Air JT-610 di Indonesia. Langkah langka ini dilakukan oleh firma Edelson PC yang berbasis di Chicago usai mengetahui bahwa firma hukum Girardi & Keese gagal membayar dana yang dimenangkan dalam penyelesaian terhadap Boeing.

Sebagai informasi, Girardi & Keese telah melibatkan Edelson PC untuk menuntut Boeing atas nama keluarga korban. Namun dalam gugatan yang diajukan di California pada tahun 2020 lalu, Edelson PC menuduh bahwa Tom Girardi dan istrinya, Jayne Girardi, telah menyalahgunakan uang para korban untuk mendanai "gaya hidup keterlaluan... di dunia glamor Hollywood dan Beverly Hills".

"Untuk perusahaan kami, gagasan bahwa keluarga Lion Air akan dibiarkan menunggu dan bertanya-tanya apakah Tom Girardi akan mampu membayar ganti rugi mereka tidak dapat diterima," ungkap Alex Tievsky, seorang pengacara di Edelson PC, kepada Al Jazeera, dikutip pada Kamis (11/8).

"Mereka telah melalui lebih dari yang harus ditanggung oleh keluarga mana pun. Kami telah mengganti mereka untuk jumlah penuh yang hilang, dan kami akan mengejar orang-orang yang kami yakini bertanggung jawab sendiri," tambahnya.

Sementara itu, anak salah satu korban jiwa kecelakaan Lion Air JT-610 mengaku telah menerima uang yang dikirim Edelson PC pada awal bulan Juli lalu. Pria bernama Bias Ramadhan itu bersyukur karena firma hukum itu bertindak dengan cepat. Namun ia juga bertanya-tanya bagaimana dana penyelesaian Boeing bisa hilang di tangan Girardi.


"Ketika saya mencari Girardi di internet sebelum saya memilihnya sebagai penasihat hukum saya, sama sekali tidak ada informasi negatif tentang dia sama sekali, hanya artikel positif tentang pekerjaannya dan berita baiknya," ungkap Bias. "Jika Anda meminta saya untuk menjelaskan ini kepada seseorang, saya tidak bisa melakukannya."

Bias kehilangan ibunya yang bernama Hasna dalam tragedi kecelakaan Lion Air. Pesawat itu dilaporkan jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta karena adanya cacat dalam program stabilisasi penerbangan.

Bias awalnya tidak mengira bahwa ibunya yang bekerja sebagai hakim pengadilan tinggi ada di pesawat tersebut. Namun ibu Bias benar-benar menjadi satu dari 189 korban jiwa dalam kecelakaan Lion Air JT-610 yang jatuh di Laut Jawa pada tahun 2018 lalu itu.

Setelah kecelakaan itu, Bias mengaku dihubungi oleh sekitar 20 pengacara dan firma hukum yang menawarkan untuk mewakili keluarganya. Bias mendeskripsikan para pengacara tersebut sebagai "pengejar ambulans".

Di sisi lain, Girardi diketahui telah menyatakan kebangkrutan pada Januari tahun lalu sebelum memasuki konservatori setelah didiagnosis menderita penyakit Alzheimer. Adapun firma Girardi & Keese kini sudah tidak beroperasi lagi.

Sedangkan Erika Jayne Girardi yang membintangi serial realitas "The Real Housewives of Beverly Hills" telah mengajukan gugatan cerai pada November 2020. Ia membantah mengetahui adanya penyalahgunaan dana.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait