Dikenal Dengan Polusi Suara, Hanoi Kembali Hadirkan Pengeras Suara di Tengah Propaganda Kuno
pexels.com/Hugo Heimendinger
Dunia

Hanoi yang merupakan Ibu Kota Vietnam itu disebut dikenal dengan polusi suaranya. Pemerintah lantas memiliki kebijakan tersendiri untuk mengatasi permasalahan tersebut.

WowKeren - Ibu Kota Vietnam, Hanoi, disebut terkenal dengan polusi suaranya, yang mana, dengan suara kendaraan mengemudi, membunyikan klakson, konstruksi palu, teriakan pedagang asongan, dan tetangga bernyanyi karaoke yang berpadu dalam hiruk pikuk sumbang.

Akan tetapi, bila pemerintah kota memiliki caranya, maka akan segera ada satu sumber lagi yang menuntut ruang telinga: pengeras suara yang membunyikan proklamasi negara. Melansir The Guardian, penggunaan pengeras suara mengingatkan kembali pada berbagi informasi dan propaganda era perang dingin.

Tetapi mereka diketahui secara resmi pensiun oleh wali kota pada tahun 2017 lalu, namun mulai kembali merayap dalam kapasitas terbatas selama COVID-19. Sejak saat itu, pemerintah kemudian mengumumkan rencana untuk menggelar pengeras suara untuk pengumuman harian mulai tahun ini, yang bertujuan untuk mencakup seluruh kota pada tahun 2025.

Sementara itu, analisis politik Carl Thayer menyebut rencana itu "kuno dan berlebihan" serta bertentangan dengan strategi "berorientasi masa depan" yang biasa dilakukan pemerintah dengan "fokus pada teknologi digital". "Rata-rata warga Vietnam menghargai kemerdekaannya untuk mengakses berita dan informasi secara mandiri," ujar Thayer dalam keterangannya, dilihat melalui The Guardian, Senin (15/8).


Thayer kemudian menambahkan bahwa pemerintah dapat dengan mudah menggunakan aplikasi smartphone lingkungan. Ia bahkan mencatatkan hal tersebut adalah program Hanoi yang dimaksudkan untuk "memberdayakan para pemimpin lokal di tingkat lingkungan" dan mempromosikan inisiatif lokal, dan bahwa tidak ada indikasi pengeras suara akan dipasang secara nasional.

Thayer lantas memperingatkan bahwa inisiatif itu tidak terkait dengan "ketidakamanan rezim" atau tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap kebebasan berbicara. "Ada sedikit bukti bahwa legitimasi rezim saat ini kehilangan dukungan publik luas yang dapat diatasi dengan pengenalan kembali pengeras suara di jalan-jalan Hanoi," jelas Thayer.

Sementara itu, aktivis hak asasi manusia dan penduduk Hanoi Nguyen Quang A mengatakan polusi suara di kota itu sudah menjadi "masalah besar" dan memasukkan kembali pengeras suara ke dalam campuran kemungkinan akan "sangat mengganggu" dan bahkan "menyiksa".

Nguyen Quang A kemudian mengatakan bahwa beberapa orang lokal mungkin akan "frustrasi" tetapi tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengeluh di media sosial, sementara yang lain akan mendukungnya hanya karena mereka mendukung partai Komunis yang berkuasa.

Tidak hanya itu, Nguyen Quang A bahkan menyebut keputusan tersebut "aneh" dan mengatakan itu mungkin hanya akan menguntungkan "beberapa pejabat lokal" yang menginginkan kekuasaan, uang, dan prestise yang datang dengan bertanggung jawab atas sebuah proyek.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait