Salman Rushdie dikenal lewat bukunya yang berjudul 'The Satanic Verses', yang telah dilarang di Iran sejak tahun 1988 karena banyak Muslim menganggapnya sebagai penghujatan.

WowKeren - Penikaman penulis Salman Rushdie di New York pada Jumat (12/8) pekan lalu sempat menghebohkan dunia literasi. Rushdie dikenal lewat bukunya yang berjudul "The Satanic Verses", yang telah dilarang di Iran sejak tahun 1988 karena banyak Muslim menganggapnya sebagai penghujatan.

Kekinian, pejabat pemerintah Iran membantah keterlibatan dalam serangan terhadap Rushdie tersebut. Meski demikian, pejabat itu membenarkan serangan tersebut dan tidak menyalahkan pelaku yang menikam Rushdie.

"Mengenai serangan terhadap Salman Rushdie di Amerika, kami tidak menganggap siapa pun yang pantas dicela, disalahkan, atau bahkan dikutuk, kecuali (Rushdie) sendiri dan para pendukungnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Senin (15/8).

Iran membantah telah melakukan operasi lain di luar negeri yang menargetkan para pembangkang di tahun-tahun sejak Revolusi Islam 1979, meski jaksa dan pemerintah Barat mengaitkan serangan semacam itu dengan Teheran. Iran juga sudah tidak berfokus pada Rushdie dalam beberapa tahun terakhir, meski fatwa yang menuntut ia dibunuh masih berlaku.

"Dalam hal ini, tidak ada yang bisa menyalahkan Republik Islam Iran," tambahnya. "Kami percaya bahwa penghinaan yang dibuat dan dukungan yang dia terima adalah penghinaan terhadap pengikut semua agama."


Selain itu, Kanaani juga menambahkan bahwa Iran tidak memiliki informasi lain lebih dari apa yang telah dilaporkan media Amerika. Ia juga menyiratkan bahwa perilaku Rushdie membuatnya mengalami serangan tersebut.

"Salman Rushdie mengekspos dirinya pada kemarahan dan kemarahan rakyat dengan menghina kesucian Islam dan melintasi garis merah lebih dari 1,5 miliar Muslim dan juga garis merah pengikut semua agama ilahi," ujarnya.

Sementara itu, Rushdie dilaporkan menderita kerusakan hati serta saraf terputus di lengan dan matanya akibat penikaman tersebut. Penulis kontroversial tersebut kemungkinan akan kehilangan fungsi matanya yang terlua.

Tersangka penikaman tersebut adalah seorang pria berusia 24 tahun bernama Hadi Matar. Melalui pengacaranya, Matar telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan serangan tersebut. Polisi di New York juga belum memberikan motif untuk serangan Rushdie.

Di sisi lain, Rushdie memang telah menghadapi sejumlah ancaman pembunuhan selama lebih dari 30 tahun buntut novel kontroversialnya, "The Satanic Verses". Mantan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini bahkan telah mengeluarkan fatwa yang menuntut kematian Rushdie.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru