
Beberapa kota besar di Tiongkok telah mencatat hari-hari terpanas mereka tahun ini. Observatorium nasional negara itu juga telah mengeluarkan peringatan merah pada Senin (15/8).
- Tim WowKeren
- Rabu, 17 Agustus 2022 - 20:08 WIB
WowKeren - Tiongkok masih berkutat dengan suhu panas yang berkelanjutan. Bahkan suhu terik di Negeri Tirai bambu kekinian dilaporkan ikut andil dalam memicu kenaikan harga telur ayam.
Media lokal melaporkan jika suhu yang panas membuat jumlah ayam yang bertelur menjadi lebih sedikit. Para ilmuwan telah berkali-kali mengatakan jika suhu ekstrem menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim.
Frekuensi terjadinya cuaca ekstrem diperkirakan akan terus meningkat ketika suhu naik. Yang mana, pada akhirnya hal itu akan berdampak pada ekonomi dan masyarakat di seluruh dunia.
Beberapa kota besar di Tiongkok telah mencatat hari-hari terpanas mereka tahun ini. Observatorium nasional negara itu juga telah mengeluarkan peringatan merah pada Senin (15/8). Gelombang panas tidak hanya membuat manusia menderita namun juga hewan.
Jianghuai Morning News melaporkan pekan lalu jika di kota Hefei, peternak melaporkan penurunan produksi telur karena panas. Bahkan sejumlah fasilitas telah memasang pendingin untuk ayam mereka.
Menurunnya pasokan di beberapa provinsi menyebabkan harga telur melonjak. Di Hefei, ibu kota provinsi Anhui, kenaikannya sekitar 30 persen, dan ada lonjakan serupa di kota Hangzhou dan Hai'an.
Media lokal Hefei Evening News melaporkan jika kota itu sejauh ini mencatat 14 hari suhu di atas 38°C yang merupakan rekor. Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan paparan berkelanjutan terhadap suhu ekstrem dapat memperburuk kerugian produksi dari hewan, termasuk telur dan susu.
Qianjiang Evening News melaporkan bahwa meski jumlah ayam petelur di Tiongkok tidak berkurang, mereka makan lebih sedikit pada hari-hari panas. Gelombang panas tak hanya berdampak pada peternakan unggas, namun juga memaksa adanya penjatahan listrik di pusat litium Sichuan dalam menghadapi permintaan yang melonjak.
(wk/zodi)