Pemboman di Masjid Kabul Tewaskan 10 Orang, Termasuk Ulama Terkemuka
AP Photo/Ebrahim Noroozi
Dunia

Serangan terhadap masyarakat yang ada di Kabul, Afghanistan, belakangan ini disebut marak terjadi. Adapun serangan berupa pemboman terbaru terjadi pada Rabu (17/8), saat masyarakat salat Maghrib.

WowKeren - Pada Rabu (17/8), sebuah bom meledak di sebuah masjid di Ibu Kota Afghanistan, Kabu, di mana saat masyarakat tengah menjalankan ibadah salat Maghrib. Akibatnya, 10 orang dilaporkan tewas, termasuk seorang ulama terkemuka, serta melukai sedikitnya 27 orang.

Melansir The Associated Press, disebutkan tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu. Akan tetapi, serangan tersebut menjadi yang terbaru ke negara tersebut sejak Taliban merebut kekuasaan. Tak hanya korban jiwa dan korban luka terhadap orang dewasa, beberapa anak juga dilaporkan terluka.

Sementara itu, afiliasi lokal kelompok Negara Islam disebut telah meningkatkan serangan yang menargetkan Taliban dan warga sipil sejak pengambilalihan mantan pemberontak Agustus lalu, ketika pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir penarikan mereka dari negara itu. Misalnya pada pekan lalu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang ulama terkemuka Taliban di pusat keagamaannya di Kabul.


Sementara berdasarkan keterangan dari saksi mata yang diketahui merupakan seorang warga kota Kher Khanna lingkungan di mana Masjid Siddiquiya menjadi sasaran, ledakan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri. Ia mengungkapkan ulama yang dibunuh adalah Mullah Amir Mohammad Kabuli, kata saksi mata, berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Kemudian, saksi mata tersebut menambahkan bahwa lebih dari 30 orang lainnya terluka. Di sisi lain, Rumah Sakit Darurat Italia di Kabul mengatakan bahwa sedikitnya 27 warga sipil yang terluka, termasuk lima anak-anak, dibawa ke sana dari lokasi ledakan bom.

Menanggapi kejadian tersebut, Khalid Zadran, juru bicara yang ditunjuk Taliban untuk kepala polisi Kabul, membenarkan sebuah ledakan di dalam sebuah masjid di Kabul utara tetapi tidak menyebutkan jumlah korban atau jumlah korban tewas dan luka-luka. Sedangkan Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid juga mengutuk ledakan itu dan bersumpah bahwa "pelaku kejahatan semacam itu akan segera diadili dan akan dihukum."

Peristiwa naas itu juga memicu kekhawatiran akan jumlah korban bisa meningkat lebih lanjut. Pada Kamis (18/8) pagi, diketahui seorang saksi ledakan yang menyebut namanya sebagai Qyaamuddin mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia yakin sebanyak 25 orang mungkin tewas dalam ledakan itu.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait