Perdana Menteri Thailand Ajak Rakyatnya Belajar Agama Buddha Hadapi Kenaikan Harga Listrik
Instagram/prayutofficial
Dunia

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengajak warganya untuk mempelajari agama Buddha guna mengatasi tagihan listrik yang mahal dan merenungkan arti penderitaan.

WowKeren - Kenaikan biaya hidup telah dialami oleh banyak negara di dunia. Tak terkecuali Thailand. Pada Senin (15/8), otoritas listrik Thailand menyetujui rekor harga listrik yang tinggi untuk mengimbangi kenaikan harga gas impor.

Namun, pemerintah negara itu justru melakukan sesuatu yang cukup menuai kritik. Betapa tidak, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengajak warganya untuk mempelajari agama Buddha guna mengatasi tagihan listrik yang mahal. Tak pelak, hal itu menjadi tamparan bagi orang-orang miskin di Thailand, yang secara tidak proporsional akan paling menderita karena kenaikan harga.

"Pergi dan pelajari Dharma. Pelajari Empat Kebenaran Mulia," saran PM Prayut setelah rapat kabinet pada hari Selasa (16/8). "Dan tanyakan pada diri Anda, apakah penderitaan itu? Bagaimana itu bisa diselesaikan? Kemudian lihat metode untuk mengakhiri penderitaan."

Bahkan, pernyataan ini mendapat kritikan dari kalangan bikkhu. Phra Phayom Kalayano, Kepala Biara Kuil Wat Suan Kaew di provinsi Nonthaburi, mempertanyakan hubungan antara Empat Kebenaran Mulia dengan kenaikan harga listrik.


Dia menegaskan bahwa masyarakat menderita justru karena listrik yang mahal. Meski sebagian mungkin bisa menjangkau kenaikan itu namun tidak semua, dan sebagian akan menderita.

"Bagaimana kenaikan harga energi berhubungan dengan Empat Kebenaran Mulia?" tegas bikkhu. "Masyarakat menderita karena tidak ingin tagihan listrik semakin mahal. Beberapa orang mampu membelinya, orang-orang itu tidak akan menderita. Beberapa orang akan menderita."

Kepala Biara berkata bahwa listrik adalah kebutuhan, dan mereka yang tidak mampu membayar tagihan yang meningkat akan menderita. Kemudian, listrik mereka akan diputus. Tanpa listrik, sulit untuk melakukan apa pun. Tagihan meningkat tetapi pendapatan orang tidak meningkat, yang menyebabkan penderitaan, kata bikkhu itu.

Phra Phayom mengatakan bahwa kuil membayar 120.000 baht per bulan untuk listrik dan memperkirakan tagihan akan naik menjadi 150.000 baht bulan depan karena kenaikan harga. Alih-alih saran PM, Phra Phayom menyebut bahwa satu-satunya hal yang harus dilakukan untuk menghentikan tagihan yang melonjak terlalu tinggi adalah mencoba dan menghemat listrik jika memungkinkan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru