Singapura Tarik Produk Saus ABC dari Indonesia
pixabay/ilustrasi/Catkin
Dunia

SFA mencatat bahwa kadar sulfur dioksida dan asam benzoat yang terdeteksi dalam produk yang dimaksud berada dalam tingkat maksimum yang diizinkan dalam saus.

WowKeren - Badan Pangan Singapura (SFA) mengatakan pada Selasa (6/9) bahwa mereka telah memerintahkan penarikan dua jenis saus dari Indonesia. Selain saus dari Indonesia, satu jenis manisan dari Jepang juga terkena dampak.

Dalam rilis media, disebutkan bahwa sulfur dioksida yang merupakan sejenis pengawet telah terdeteksi pada Kecap Manis ABC serta Sambal Ayam Goreng ABC dari Indonesia. Untuk produk Sambal Ayam Goreng ABC, juga disebut mengandung asam benzoat yang belum tertera pada label kemasan makanan.

SFA mencatat bahwa kadar sulfur dioksida dan asam benzoat yang terdeteksi dalam kedua produk tersebut berada dalam tingkat maksimum yang diizinkan dalam saus. Kecap Manis ABC memiliki masa kedaluwarsa 26 Juni 2024 sedangkan produk Sambal Ayam Goreng ABC Sambal Kedaluwarsa tanggal 6 Januari 2024.

Sedangkan untuk produk soft cream wafer Fukutoku Seika dari Jepang, SFA menyebutkan kandungan putih telur dan tepung terigunya belum dideklarasikan. Produk wafer itu memiliki tanggal kedaluwarsa 20 April 2023. SFA telah meminta importir untuk menarik produk-produk yang dimaksud sebagai langkah pencegahan.


SFA mengatakan dalam pernyataannya bahwa menurut aturan yang ada, jika suatu produk mengandung bahan tertentu yang bisa menyebabkan alergi, maka harus dicantumkan dalam keterangan. SFA memperingatkan jika alergen dalam produk makanan dapat menyebabkan reaksi alergi pada mereka yang sensitif terhadapnya.

"Berdasarkan Peraturan Makanan Singapura," kata SFA. "Produk makanan yang mengandung bahan yang diketahui menyebabkan hipersensitivitas harus dicantumkan pada label kemasan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat."

SFA mengatakan bahwa pada dasarnya kandungan alergen sulfur dioksida, putih telur dan tepung terigu tidak menimbulkan masalah keamanan pangan bagi konsumen pada umumnya, kecuali bagi mereka yang alergi terhadapnya. Sedangkan untuk asam benzoat, badan tersebut mengatakan bahwa penelitian pada hewan yang diberi aditif dosis tinggi telah menunjukkan gangguan pada sistem saraf pusat serta perubahan pada otak mereka.

Masyarakat yang sudah telanjur membeli produk dan terkena dampak, diminta untuk segera menghentikan konsumsi. Mereka juga dapat menghubungi titik pembelian mereka untuk mengajukan pertanyaan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait