Pemerintah Suriname menunjukkan rasa tidak suka terhadap 'Narco-Saints' yang dinilai menggambarkan negara mereka sebagai sarang narkoba. Mereka pun menuntut pertanggungjawaban.
- Amelia Nur Fatimah
- Rabu, 14 September 2022 - 16:44 WIB
WowKeren - "Narco-Saints" jadi serial Korea Netflix selanjutnya yang kini tengah ramai menjadi sorotan. "Narco-Saints" dirilis pada tanggal 9 September dan dengan cepat meraih kesuksesan di seluruh dunia. “Narco-Saints” adalah sebuah cerita tentang narkoba yang berlatar belakang Suriname, Amerika Selatan.
Namun rupanya, pihak Suriname menunjukkan rasa tidak senang ketika negara mereka dipilih sebagai latar drama yang bercerita tentang narkoba. Suriname merasa tidak nyaman setelah melihat negaranya digambarkan sebagai sarang narkoba. Bahkan Menteri Luar Negeri Suriname, Albert Ramdin pun mengungkapkan ketidakpuasannya.
Menurut media lokal seperti Suriname Harold, Menlu Ramdin menyebut serial Netflix “Narco-Saints” saat konferensi pers pada 12 September (waktu setempat). Dengan jelas Menlu Ramdin menuntut pertanggungjawaban secara hukum pada "Narco-Saint" karena menggambarkan Suriname sebagai negara yang terkait dengan narkoba.
"Suriname kita tidak lagi memiliki citra negeri narkoba. Kami akan mengambil tindakan hukum terhadap 'Narco-Saints',” ungkap Menlu Albert Ramdin.
Aksi "Narco-Saints" dinilai bertentangan dengan usaha pemerintah Suriname untuk memperbaiki citra negara mereka. Menlu Ramdin mengaku akan menghubungi Korea Selatan terkait persoalan tersebut.
“Kami telah berusaha keras untuk meningkatkan citra negara kami, tetapi kami berada di ambang citra negatif lagi karena 'Narco-Saints' Netflix. Kami akan menghubungi Korea Selatan,” pungkas Menlu Suriname tersebut.
Menurut laporan, Suriname secara resmi akan mengadu kepada duta besar AS di Korea secara tertulis tentang pengaduannya terhadap "Narco-Saints". Negara ini sepertinya akan memprotes Kedutaan Besar AS di Seoul karena tidak ada kedutaan Korea Selatan di Suriname.
Sementara itu, "Narco-Saints" merupakan drama yang diangkat dari kisah nyata Jo Bong Haeng, orang Korea yang menjadi “raja narkoba” dengan membentuk organisasi perdagangan narkoba bekerja sama dengan kartel narkoba di Suriname. Jo tinggal di Suriname dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an dan menjalankan organisasi perdagangan narkoba skala besar. Dia ditangkap pada tahun 2009 dalam operasi terkoordinasi antara Badan Intelijen Nasional, Administrasi Penegakan Narkoba AS dan polisi Brasil.
(wk/amel)
