Dinar Candy turut menghadiri sidang Nikita Mirzani hari ini, Senin (21/11). Sebagai sahabat, Dinar meyakini Nikita bisa kuat dalam menghadapi kasus hukum yang menimpanya ini.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Senin, 21 November 2022 - 18:36 WIB
WowKeren - Dinar Candy terlihat hadir di ruang persidangan Nikita Mirzani untuk memberikan dukungan. Diketahui Nikita kembali menjalani sidang kasus dugaan pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Serang, Banten dengan agenda pembacaan eksepsi atau keberatan.
Sebagai sahabat, Dinar sendih atas apa yang tengah dihadapi Nikita. "Kaget, pastilah kepikiran," kata Dinar Candy dijumpai di ruang sidang Pengadilan Negeri Serang pada Senin (21/11) dikutip dari Grid.
Dinar mengaku punya beberapa proyek kerjasama dengan Nikita. Namun dengan berat hati Dinar harus membatalkannya.
"Jadi ada beberapa tempat hiburan mau ngundangnya aku sama Niki (Nikita Mirzani). Diganti artis lain, jadi aku sama siapa gitu," beber Dinar. "Yang aku sayangkan itu, tour-nya lagi banyak."
Walau begitu Dinar enggan bicara lebih lanjut terkait kasus Nikita Mirzani. "Aku sih sama masalahnya nggak ikut-ikutan ya, karena aku nggak tahu seberapa dalam, seberapa sakit hatinya sana, aku nggak tahu," ujar Dinar.
Dinar sendiri mengaku sudah lama ingin menjenguk Nikita di penjara. Ia pun yakin sahabatnya itu pasti kuat menghadapi kasusnya.
"Sebenarnya pengin jenguk kak Niki dari lama. Terus, katanya Bu Fitri belum bisa, nanti aja pas sidang," ujar Dinar. "Makanya aku pagi-pagi banget datang ke sini."
"Aku khawatir pada anak-anaknya. Cuma aku lihat Lolly (anak pertama Nikita Mirzani) kuat, sudah bisa usaha sendiri," pungkas Dinar.
Seperti diketahui, Nikita Mirzani terseret kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Dito Mahendra yang merupakan pacar Nindy Ayunda. Unggahan wanita yang sering disapa Nyai itu disebut membuat Dito mengalami kerugian.
Bahkan kerugian Dito mencapai Rp 17,5 juta karena gagal melakukan transaksi sepatu Hermes pada rekan bisnisnya. Akibatnya, Nikita Mirzani terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara dengan denda Rp 12 miliar.
(wk/tria)
