WowKeren - Serial Netflix "The Glory" menuai banyak pujian karena mengangkat berbagai isu terkini. Salah satunya adalah realita memilukan dari "Generasi MZ" atau gabungan dari generasi milenial dan Z.

Hal itu tercermin dalam adegan di episode 5 ketika Jeon Jae Joon (Park Sung Hoon), Lee Sa Ra (Kim Hieora) dan Park Yeon Jin (Lim Ji Yeon) berkumpul. Meski demikian, mereka asyik berbicara sendiri tanpa mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.

Park Yeon Jin berkata, "Bukan uang yang dia incar. Kutawari uang, tapi dia abaikan." Lee Sa Ra menggumam, "Kenapa sulit menghubungi Myeong O? Apa kau memecatnya?"

Park Yeon Jin kemudian bertanya pada kedua sahabatnya, "Kalian ingat jelas masa-masa sekolah kita?" Namun alih-alih menjawab pertanyaan Yeon Jin, Jeon Jae Joon tiba-tiba bertanya tentang situasi putrinya, Ha Ye Sol. "Apa kabar Ye Sol? Dia bersama siapa?"

Terlepas dari pertanyaan Jae Joon, Yeon Jin terus mengenang Moon Dong Eun (Song Hye Kyo) dengan ekspresi curiga. Dia berkata, "Apa yang kita lakukan pada Moon Dong Eun? Apa itu buruk?"

Alih-alih menanggapi yang lain, Lee Sa Ra tiba-tiba berbicara tentang dirinya sendiri. "Dia sungguh tak lemparkan tas ke kalian? Sial, dia pasti menonton banyak film. Jal*ng gila itu minta dolar!" teriaknya.

Jeon Jae Joon menimpali, "Ye Sol pasti sudah masuk SD. Di mana? SD Semyeong?" Park Yeon Jin kembali berkomentar, "Jika ingin kita juga menderita, apa yang akan dia lakukan?"

Adegan ini jelas menunjukkan realita pilu Generasi MZ, yang sering asyik dengan dirinya sendiri bahkan saat sedang berkumpul bersama teman-temannya. Alhasil, ada banyak penonton yang merasa tersindir oleh hal itu.

"Ini benar-benar kami. Aku merasa tersindir haha," ujar seorang netizen. "Drama ini menangkap setiap detail kecil haha," imnbuh netizen yang lain. "Masing-masing dari mereka hanya berbicara tentang diri mereka sendiri dan tidak menjawab pertanyaan yang lain. Haha mereka benar-benar bersahabat!" sahut netizen lainnya.

Sementara itu, "The Glory" menceritakan seorang wanita bernama Moon Dong Eun yang tubuh dan jiwanya hancur akibat kekerasan di sekolah. Dia merencanakan balas dendam terhadap para perundungnya selama belasan tahun sambil mempertaruhkan seluruh hidupnya.