Efek 'The Glory', Aktor BL Thailand Ohm Pawat 'Bad Buddy' Terekspos Lakukan Bullying
Instagram
Selebriti

Pasca perilisan serial original Netflix 'The Glory', kekerasan di sekolah menjadi isu yang banyak diperbincangkan, dengan berbagai kasus masa lalu yang mendapat perhatian.

WowKeren - Drama Netflix yang sedang menjadi tren, "The Glory", saat ini menjadi topik hangat di berbagai platform SNS. Serial ini menggambarkan kasus kekerasan sekolah yang mengerikan dari Moon Dong Eun, yang bahkan sekarang hidup dalam trauma dan kebencian yang mendalam.

Dengan kesuksesan komersial yang luar biasa setelah dirilis, K-drama ini telah meningkatkan karir dari para pemerannya, di saat yang sama memberikan dampak yang mendalam pada publik secara keseluruhan. Secara khusus, banyak kasus kekerasan di sekolah telah diperiksa ulang atau terungkap setelah serial tersebut.

Beberapa kasus bullying di Korea diangkat oleh netizen, dengan sebuah peristiwa di Cheongju pada 2006 menjadi pusat perhatian. Korban juga dibakar dengan alat pengeriting rambut dalam kasus ini, menimbulkan spekulasi bahwa itu adalah inspirasi dari "The Glory".

Selain itu, kasus kekerasan di sekolah pada tahun 2020 juga dikaji ulang. Secara khusus, Park, korban, dibakar dari kaki hingga lutut menggunakan kembang api pada hari ulang tahunnya, hanya karena pelakunya menganggap hal tersebut menyenangkan. Hasilnya adalah luka bakar tingkat 3 pada 40% tubuh Park, namun para pengganggu hanya menerima hukuman percobaan. Perawatan untuk Park berakhir dengan biaya 100 juta won, dua kali lipat dari jumlah kompensasi yang mereka terima.

Terungkap juga bahwa Park mencoba membawa masalah ke pengadilan selama dua tahun, tapi hasilnya sia-sia. Dalam arti tertentu, ini mirip dengan keputusasaan Moon Dong Eun di "The Glory", ketika semua orang di sekitarnya menutup mata terhadap rasa sakitnya, dan bahkan mengutuknya karenanya.


Penggambaran Song Hye Kyo dan Jung Ji So sebagai Moon Dong Eun, telah menyampaikan keputusasaan yang dialami oleh para korban kekerasan di sekolah. Di atas semua ini, banyak netizen lainnya juga meninggalkan komentar tentang pengalaman mereka sendiri dengan kekerasan di sekolah dengan topik tentang "The Glory".

Selain itu, penyebaran "The Glory" melampaui wilayah Korea dan di seluruh Asia. Di Thailand di mana gelombang Korea lazim, #ThaiTheGlory adalah tagar yang trending di media sosial, yang digunakan untuk mengungkap intimidasi sekolah dulu dan sekarang di negara ini.

Efek \'The Glory\', Aktor BL Thailand Ohm Pawat \'Bad Buddy\' Terekspos Lakukan Bullying

Twitter

Tren tersebut memiliki dampak yang sangat kuat bahkan aktor terkenal Ohm Pawat sendiri mengakui bahwa dia menindas teman sekelasnya dengan gangguan spektrum autisme. Aktor drama BL "Bad Buddy" tersebut meminta maaf atas perilakunya.

"Aku akui bahwa saat aku masih kecil, aku nakal dan impulsif. Kadang-kadang itu adalah kenakalan anak laki-laki pada umumnya, tanpa niatan untuk menyebabkan ketidaknyamanan pada siapa pun. Itu terjadi saat aku di SMP di mana aku dan teman-temanku menindas anak-anak lainnya, yang mana aku aku sudah dimarahi oleh guruku, dihukum, dan orangtuaku dipanggil. Ini pelajaran yang signifikan bagiku dan aku selalu berusaha memperbaiki diriku," tulis Ohm Pawat dalam unggahannya di Twitter.

Cukup dikatakan "The Glory" memberikan dampak positif dengan meningkatkan empati dan dukungan bagi para korban serta memperjuangkan hak-hak mereka.

(wk/dewi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru