Lee Soo Man Dituduh Punya Kontrak Kaisar Yang Tak Adil Bagi SM Entertainment
Selebriti

Di bawah perjanjian penyelesaian pasca-kontrak SM Entertainment, Lee Soo Man akan menerima 6 persen royalti pada tahun 2092 untuk album fisik dan digital yang dirilis.

WowKeren - Perseteruan Lee Soo Man dan tim manajemen SM Entertainment kini masih berlanjut. Belum lama ini, kuasa hukum Lee Soo Man bahkan mengungkap pendiri dan mantan produser eksekutif itu akan mengajukan tuntutan hukum pada tim manajemen SM.

Kini pada Kamis (9/2), Align Partners Capital mengungkapkan Lee Soo Man berusaha mempertahankan kontraknya dengan SM untuk menerima 6 persen pendapatan musik SM atau royalti bahkan setelah kontraknya berakhir hingga tahun 2092.

Menurut kontrak asli yang dirilis oleh Align, kontrak pribadi Lee Soo Man dengan SM Entertainment tetap sama sesuai dengan perjanjian penyelesaian pasca kontrak dalam "Like Planning Producing License Agreement Attachment 2".

Di bawah perjanjian penyelesaian pasca-kontrak, Lee Soo Man akan menerima 6 persen royalti pada tahun 2092 untuk album fisik dan digital yang dirilis. Adapun pendapatan manajemen, ia akan menerima 3 persen dari royalti pada tahun 2025.

Dengan kata lain, Align Partners memperkirakan Lee Soo Man akan mendapatkan bayaran lebih dari 40 miliar won selama 3 tahun pertama dan selanjutnya lebih dari 50 miliar won selama 10 tahun ke depan.


Namun kontrak dengan Like Planning menyebabkan kerugian besar bagi pemegang saham dan eksploitasi keuntungan SM secara berlebihan. Align akhirnya mengakhiri kontrak dengan Like Planning lebih awal melalui proposal pemegang saham.

Meski begitu, Lee Soo Man masih mengambil keuntungan bersih SM, termasuk pendapatan musik, di bawah perjanjian penyelesaian pasca kontrak. Align Partners menuduh Lee Soo Man memiliki kontrak kaisar yang tidak adil bagi tim manajemen SM.

Align Partners mengungkapkan dokumen itu untuk menanggapi kecurigaan bahwa pihak mereka mencoba membujuk dan mengumpulkan pemegang saham kecil untuk "memilih" dalam kemungkinan perselisihan manajemen.

Faktanya bahkan Kakao, yang baru-baru ini muncul sebagai pemegang saham terbesar kedua dengan mengakuisisi saham SM, sulit bersaing dengan Lee Soo Man, pemegang saham terbesar yang saat ini memegang lebih dari 16 persen.

Dalam hal ini, para ahli di industri saham mengharapkan perselisihan manajemen berakhir dengan kemenangan tim manajemen saat ini dan Kakao untuk memberikan hasil yang menguntungkan bagi valuasi dan harga saham perusahaan.

Para ahli berkata, "Sampai saat ini, keuntungan kinerja perusahaan belum dibagikan kepada pemegang saham, eksekutif, dan karyawan. Untuk meningkatkan nilai pemegang saham jangka panjang, kemenangan SM lebih menguntungkan."

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait