Aktor sinetron Rizal Djibran dilaporkan istrinya yang bernama Sarah ke polisi usai diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan penyimpangan seksual.
- Bertilia Puteri
- Senin, 13 Februari 2023 - 21:09 WIB
WowKeren - Aktor Rizal Djibran dilaporkan istrinya, Sarah, ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sarah juga mengaku sejak awal tidak diberi nafkah ataupun uang bulanan oleh Rizal.
"Enggak (diberi nafkah)," tutur Sarah kala ditemui awak media, Senin (13/2).
Kala ditanya soal uang belanja, Sarah mengaku Rizal yang biasanya berbelanja kebutuhan rumah tangga. Sarah juga mengatakan dirinya tidak diberi uang bulanan oleh Rizal.
"Kalau masalah belanja, ya dia yang belanja," beber Sarah.
"Enggak (ada uang bulanan)," tambahnya.
Menurut Sarah, Rizal mengaku tidak mampu memberikan uang bulanan untuknya. "Katanya dia enggak mampu, jadi ya saya gitu," kata Sarah.
Sementara itu, Sarah mengaku sering mendapat kekerasan dari Rizal, baik verbal maupun fisik. Sarah mendapat kekerasan usai menolak diajak berhubungan suami istri dengan Rizal. Pasalnya, Rizal diduga melakukan penyimpangan seksual.
"Saya dari awal pertama kali kekerasan seksual itu saya sudah pengin mau lapor, cuma saya diancam," ungkapnya.
Di sisi lain, Sarah dan Rizal sudah tidak tinggal seatap sejak akhir bulan September 2022. Rizal juga telah menggugat cerai Sarah sejak bulan November 2022.
Sebagai informasi, Rizal merupakan aktor sinetron yang aktif di tahun 90-an. Ia sempat membintangi sinetron "Jin dan Jun" hingga "Si Manis Jembatan Ancol".
Rizal melepas masa lajangnya di usia 45 tahun dan menikahi Sarah pada 22 Februari 2022. Sarah sendiri berusia 15 tahun lebih muda dari Rizal.
Adapun Rizal menikahi Sarah usai sebelumnya 10 kali gagal menikah. Ia mengaku sudah 10 kali melamar wanita namun semua berujung pada penolakan.
"Aku sih sebenarnya sudah 10 kali lo ngelamar anak orang. Dan, ke-10 itu ditolak. Panjang ceritanya itu," beber Rizal Djibran di kanal YouTube Afdhal Yusman sebelum menikahi Sarah. "Ya 10 kali itu dengan proses yang berbeda-beda, kisah yang berbeda, konflik yang berbeda."
(wk/Bert)
