Sutradara Bongkar Teror Mengerikan Saat Garap 'In The Name Of God: A Holy Betrayal' Netflix
YouTube
TV

'In the Name of God: A Holy Betrayal' menampilkan sekte JMS. Dalam upaya untuk membela pemimpin dan sekte mereka, anggota JMS meneror para korban dan kru dokumenter secara fisik.

WowKeren - "In the Name of God: A Holy Betrayal" kini tengah ramai disorot karena mengungkap perbuatan jahat para pemimpin sekte Korea Selatan. Selama proses penggarapan dokumenter Netflix ini, sutradara dan korban rupanya menerima teror mengerikan.

Sutradara "In the Name of God: A Holy Betrayal" yang bernama Cho Sung Hyun membagikan teror mengerikan yang diterimanya. Dia mengklaim sekte menguntit, mengancam, dan meretas dia serta para korban yang berpartisipasi dalam dokumenter itu.

"Aku memiliki tongkat pertahanan diri tiga tingkat dan senjata bius di mobil saya. Ini tidak pernah terjadi dalam 15 tahunkusebagai produser," ungkap sutradara Cho Sung Hyun.

"In the Name of God: A Holy Betrayal" menampilkan sekte JMS yang dipimpin Jeong Myeong Seok, yang mengaku sebagai Mesias. Dalam upaya untuk membela pemimpin dan sekte mereka, anggota JMS meneror para korban dan kru dokumenter secara fisik.

Di awal episode "In the Name of God: A Holy Betrayal", Maple Yip yang seorang korban asal Hong Kong, terlihat diikuti dari Bandara Incheon ke hotelnya segera setelah mendarat di Korea untuk berbicara menentang JMS. Sang korban juga terus diawasi di luar hotelnya.


Sutradara Cho Sung Hyun mengatakan bahwa meskipun dia mengganti tiket pesawat Maple Yip sebanyak tiga kali, anggota JMS masih datang ke bandara dan secara fisik menghentikannya naik pesawat meninggalkan Hong Kong.

Sutradara kemudian berbagi momen menakutkan ketika anggota JMS menguntit seorang korban. "Saat kami syuting dengan korban, di luar sedang hujan sehingga korban memandang ke luar jendela. Kemudian, dia mendapat pesan yang mengatakan, 'Kamu juga melihat ke luar jendela? Hujan'. Sangat menakutkan," ujar sutradara Cho Sung Hyun.

Ada juga saat-saat di mana sutradara curiga bahwa ada anggota JMS di antara staf dokumenter itu. "Ada banyak situasi di mana aku bertanya-tanya bagaimana informasi ini bisa bocor ke pihak lain," tutur sang sutradara.

"Suatu hari saat mempersiapkan wawancara video dengan seorang korban dari Australia, kami mendapat teks yang berbunyi, 'Jangan terima untuk melakukan wawancara' lima menit sebelum dimulai, seolah-olah mereka tahu," sambung sutradara Cho Sung Hyun.

Sutradara Cho Sung Hyun merasa curiga karena anggota JMS seolah mengetahui yang terjadi dalam proses produksi. Sang sutradara sudah keras menemukan pelakunya tapi tetap tidak bisa. "Aku berakhir dalam situasi meragukan semua orang," sambungnya.

Setelah produksi "In the Name of God: A Holy Betrayal" berakhir, sutradara Cho Sung Hyun berterima kasih kepada semua pihak terutama korban yang sudah bersedia memberikan kesaksian meskipun mereka berada di bawah ancaman teror.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait