Jesse Choi perdana pamer momen buka puasa bareng Maudy Ayunda usai setahun masuk Islam. Sementara itu, postingan menu buka puasa Jesse-Maudy ini membuat netter menyebut nama Nicholas Saputra.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 28 Maret 2023 - 14:18 WIB
WowKeren - Jesse Choi memilih masuk Islam sebelum menikahi Maudy Ayunda. Keputusan pengusaha keturunan Korea-Amerika itu menuai pujian dari banyak pihak.
Kini setelah setahun lebih menjadi mualaf, Jesse memamerkan foto momen berbuka puasa bersama Maudy. Terkuak kalau Jesse dan Maudy sempat ke Singapura saat awal-awal puasa.
"First few days of buka puasa adventures, in 🇸🇬 😋," seru Jesse. "And yes, 100% of the pics on my phone are of @maudyayunda."
Keseruan Jesse ngabuburit dan menyantap menu buka puasa bersama Maudy ini mencuri perhatian. Salah satu menu rupanya membuat netter teringat pada sosok Nicholas Saputra.
Dalam foto slide pertama, tampak menu mirip nugget yang dipromosikan oleh Nicholas. Kesamaan ini tak urung membuat fans gemas.
"Nuggetnya Nicholas Saputra bkan sihhh," ujar netter. "Lha iya kaya pernah liat juga 😂," celetuk yang lainnya. "HAHAHAHAHA SEMPET KEPIKIRAN, beda tapi," kata netter. "Cuma mirip doang," ujar yang lainnya.
Selain membahas menu makanan, netter juga mengomentari soal sikap bucin Jesse. Banyak yang kagum pada sosok Jesse yang tulus mencintai Fuji.
"Pdhal hasil foto suaminya lebih banyak yang ga benernya , fotonya ke potong, aga ngeblurrr 😂😂 untung istrinya cantik bgt. . . Jadi amannnnnnnnnn," ujar netter. "Masyallah Oppa dan Eonnie semoga puasanya lancar yaaaa ❤️," seru fans. "Jangan mimpi suami gini adanya punya Maudy doang 😂😂😂 asli vibes nya kek drakor2 gtu yeee," tutur netter.
Sebelumnya, Jesse resmi mualaf pada 25 Maret 2022 di Masjid Istiqlal. Momen Jesse mengucap kalimat syahadat dan masuk Islam ini dilakukan secara tertutup dan tak diketahui oleh media.
"Iya menikah secara Islam, kebetulan dua-duanya sudah muslim," terang Bunyamin, Kepala KUA Cilandak Jakarta. "Jesse ini sudah Islam dari tanggal 25 Maret di Masjid Istiqlal dipandu oleh KH Prof Nasaruddin Umar itu di Masjid Istiqlal."
(wk/riaw)
