Karyawan SM Diminta Serahkan Ponsel dan Laptop Atau Dipecat Sebelum Kakao Digeledah
SM Entertainment
Selebriti

Baru terungkap dari pejabat SM Entertainment menyebutkan bahwa CEO meminta karyawan menyerahkan perangkat kerja seperti ponsel dan laptop sehari sebelum Kakao digerebek.

WowKeren - Sengketa Lee Soo Man dan SM Entertainment telah memasuki babak baru. Beberapa waktu lalu, Kakao selaku pemilik saham terbesar digeledah karena dugaan manipulasi saham. Kini dilaporkan karyawan SM harus menyerahkan gawainya atau dipecat.

Pada Kamis (13/4), pejabat SM membeberkan dewan manajemen menuntut para manajer menengah ke atas menyerahkan ponsel dan laptop mereka. Hal itu terjadi sehari sebelum penggeledahan dan penyitaan Kakao yakni pada 5 April lalu. Perintah itu dikatakan sebagai permintaan CEO baru Jang Cheol Hyuk.

Pejabat tersebut mengatakan, "CEO menjelaskan bahwa itu untuk 'mempersiapkan penyelidikan eksternal.' Saya diminta bekerja sama dan mereka yang menolak menyerahkan perangkat mereka harus bersiap mengundurkan diri."

Sebuah artikel soal ketidakpuasan dengan pengumuman SM juga telah diunggah di aplikasi pekerja Blind. Aplikasi itu digunakan para pekerja yang mendaftar dengan alamat email kantor. Artikel terkait mengundang banyak karyawan yang setuju, bahkan manajemen SM disebut diktator.

Sebelumnya, kantor kejaksaan menurunkan Financial Supervisory Service ke kantor Kakao dan Kakao Entertainment untuk melakukan penggeledahan dan penyitaan. Tindakan itu diambil karena perusahaan dicurigai melakukan manipulasi pasar. Sementara Kakao membeli sejumlah besar saham SM selama penawaran tender HYBE.


Seorang pejabat industri hukum mengatakan, "Jika diketahui bahwa SM dan Align Asset Management Partners juga terlibat dalam kecurigaan terhadap Kakao yang meningkatkan harga saham SM dan mengganggu penawaran tender HYBE, manajemen SM dan Align juga dapat diselidiki."

Pada 28 Februari 2023, Kakao dan Kakao Entertainment membeli 4,43 saham yang dikeluarkan SM Entertainment dengan total 1.054.341 saham. Ini adalah sepertiga dari volume perdagangan saham SM Entertainment pada saat itu.

Meskipun HYBE telah melakukan penawaran tender sebesar 120.000 won (sekitar Rp1,3 juta) per saham pada saat itu, harga saham ditutup pada 128.000 won (sekitar Rp1,4 juta). HYBE gagal membeli saham karena tidak memenuhi harga pasar.

Kemudian HYBE meminta FSS untuk menyelidiki Kakao dan Kakao Entertainment. Permintaan itu lahir karena HYBE mengklaim bahwa mereka telah mencoba menghalangi pembelian publik dengan menaikkan harga saham. Kasus tersebut diserahkan ke kejaksaan, dan penyelidikan atas perdagangan saham yang tidak adil dibuka.

Kendati demikian, perseteruan akusisi antara Kakao dan HYBE berakhir. Mereka memutuskan damai karena HYBE memutuskan untuk menyerah atas upayanya menjadi pemegang saham terbesar SM.

Kemudian Kakao menjadi pemegang saham terbesar SM dengan 39,87 persen. Akan tetapi, hukuman pidana tetap bisa djatuhkan jika terbukti Kakao berusaha secara artifisial menjaga harga penawaran selama proses pembelian tender.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru