Selebriti

Najwa Shihab menyaksikan konser Coldplay di SUGBK pada 15 November bersama suami, Ibrahim Assegaf, dan sang putra, Izzat Assegaf. Di momen spesial itu, Najwa memakai kaos semangka bak menunjukkan dukungan pada Palestina.

• Ria Susilo Wardhani
• Kamis, 16 November 2023 - 11:11 WIB

WowKeren - Najwa Shihab menjadi salah satu artis yang datang menyaksikan konser Coldplay di SUGBK Jakarta pada 15 November. Tak sendiri, Najwa datang menonton bersama sang suami, Ibrahim Assegaf dan sang putra, Izzat Assegaf.

Yang menarik, Najwa rupanya juga menyebar pesan positif di sela-sela keseruan konser Coldplay. Tak banyak bicara, presenter kondang tersebut ternyata mengenakan kaos gambar semangka sebagai bentuk dukungan pro pada Palestina. Hal ini juga membuktikan konsistensi Najwa yang selama ini dikenal menentang perang Israel atas Palestina.

Awal November lalu, Najwa juga ikut turun ke jalan sebagai bentuk dukungan pada Palestina. Ia juga ikut gerakan membagikan 1000 semangka bagi peserta aksi dan masyarakat di car free day saat aksi sosial mendukung Palestina.

"Saya di sini bukan hanya sebagai jurnalis, tapi sebagai manusia. Manusia yang marah," kata Najwa. "(Saya) manusia yang muak dengan penjajahan dan penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Sekali lagi, cukup jadi manusia untuk kita ikut menyuarakan kegelisahan, kemarahan, kepedihan kita melihat apa yang terjadi di Palestina. Free Palestine!"

Sebelumnya, Najwa juga sudah pernah buka suara soal Palestina. Kala itu, Najwa mengingatkan masyarakat agar tak cuma peduli pada maslah di dunia tetapi juga yang terjadi di Indonesia. Pernyataan itu diungkap Najwa menyusul adanya tragedi Kanjuruhan.

"Kalau kita mau jujur berkaca, yang standar ganda bukan cuma FIFA tapi juga kita. Kita lantang bicara atas nama kemanusiaan dan kesetaraan. Atas nama Palestina. Tapi, kita menutup mata atas ketidakadilan yang terjadi tragedi terbesar di negeri ini bahkan dunia, tragedi Kanjuruhan," kata Najwa. "Kalau kemudian berharap kita lantang membela penderitaan penindasan rakyat Palestina, hal yang sama juga harusnya ditunjukkan ke korban tragedi pembantaian Kanjuruhan. Yang bahkan pelakunya sekarang divonis ringan, bebas dan mengalihkan tanggung jawab ke angin yang bergoyang."