Kejagung Tanggapi Hilangnya IG Sandra Dewi dan Ungkap Alasan Belum Sita Jet Pribadi Harvey
Instagram/sandradewi88
Selebriti

Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Ketut Sumedana, buka suara soal hilangnya akun Sandra Dewi. Tak cuma itu, Ketut juga mengungkap perihal nasib jet pribadi Harvey Moeis yang sebelumnya dikira bakal disita.

WowKeren - Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Ketut Sumedana, mengungkap pernyataan tak terduga terkait hilangnya akun Instagram Sandra Dewi. Menurut Ketut, hal ini tak ada kaitan dengan pihak Kejagung.

"Nggak ada hubungan dengan kita ya," tegas Ketut dalam jumpa pers 18 April. "Tidak ada pengaruh dan tidak ada hubungan dengan penyelidikan. Kita juga melakukan upaya penelusuran aset itu memang dari sosmed, dari media juga, dari informasi apapun yang terkait dengan itu. Kita gunakan untuk aset tracing, informasi apapun."

Ketut juga memberikan tanggapan soal nasib jet pribadi suami Sandra, Harvey Moeis. Sejauh ini, Kejagung masih berusaha menyelidiki apakah benar memang jet pribadi itu merupakan milik Harvey.

"Untuk jet pribadi, kami belum tahu apakah itu milik pribadi atau tidak. Nanti masih butuh klarifikasi dari yang bersangkutan. Tentu nantinya akan kami mintakan klarifikasi," tegas Ketut. "Minggu ini sudah mulai kami periksa lagi semua. Sudah hampir 180 orang yang kami periksa sebagai saksi, dan 16 tersangka. Itu semua tentu butuh proses. Kalau memang benar jet pribadi itu miliknya, pasti kami sita. Nanti kalau sudah ada hasilnya, nanti kami sampaikan."


Sebelumnya, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch, Iskandar Sitorus, mengungkap hal mengejutkan soal jet pribadi Harvey. Menurut Iskandar, beredar rumor soal aktivitas tak wajar dari jet pribadi tersebut.

"Jetnya dia ini itu kita temukan parkir di bandara Seletar (Singapura) dan beraktivitas di bandara itu. Bandara itu kurang lebih 20 km dari Changi. Bandara itu untuk penggunaan di luar pesawat komersial," kata Iskandar. "Pesawat itu dioperasikan sejak dia beli, dihadiahkan untuk anak. Bandara ini sudah mirip dengan kota di dalam kota. Kurang lebih 270 kali digunakan, kita kan antisipasi, sekarang saatnya kita bertanya, biarlah aparat hukum yang memeriksa semuanya."

Namun, pakar hukum lainnya, Henry Indraguna, sangsi jika jet pribadi tersebut digunakan untuk hal ilegal di Singapura. Ia menilai Singapura cukup ketat dalam hal menerapkan aturan hukum.

"Sepengetahuan saya Singapura ketat menerima uang dari negara lain. Jika tidak ada kejelasannya maka akan sulit," kata Henry. "Buka rekening di Singapura susah, diprofiling dulu, uangnya ditanya dari mana. Harus ditransfer, tidak menerima cash, karena di sini bisa terjadi money laundry. Dan setiap negara punya kebijakan sendiri sehingga negaranya tidak dipakai para penjahat ini untuk menyimpan uang. Kecuali company to company, ada agennya."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait