Inul Daratista memiliki alasan sendiri tak pernah marah disinggung ndeso meski sudah terkenal...
- Nur Khotimah
- Selasa, 08 Mei 2018 - 14:44 WIB
WowKeren - Kiprah Inul Daratista sebagai penyanyi tak perlu diragukan lagi. Nama Inul sudah sangat terkenal di dunia hiburan Tanah Air. Bukan hanya di dunia hiburan, Inul juga berhasil mengembangkan sayapnya di dunia bisni. Ia berhasil membangun binis karaoke keluarga di berbagai daerah di Indonesia hingga berbisnis kuliner.
Namun kesuksesan ini tak lantas membuat Inul "lepas" dari cibiran ndeso alias kampung. Ibu satu anak itu masih sering dicibir ndeso lantaran logatnya ketika berbicara dan juga perilakunya. Disinggung soal ini, pemilik nama asli Ainur Rokhimah itu memberikan tanggapan yang cukup santai.
Inul mengaku tak mempermasalahkan masih banyak pihak yang melontarkan cibiran tersebut. "Ya enggak apa-apa, memang saya orang kampung," tutur Inul ditemui usai menonton "Jelita Sejuba" di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/5). "Kalau saya orang ndeso, saya bilang wong kuto enggak lucu juga. Mau dibilang norak, dibilang apa ya sok monggo silahkan."
Inul menegaskan bahwa dirinya yang terlahir dari kampung tak mempermasalahkan cibiran tersebut. "Ya kita semua kan hidupnya berawal dari wong ndeso, kalau saya mah bodo amat ya. Memang lahirnya di kampung, saya ngomong bahasa Jawa dan saya paling susah menghilangkan bahasa saya," lanjutnya.
Inul terang-terangan mengaku sulit menghilangkan logat Jawa Timuran yang sudah lekat dengannya. Penyanyi kelahiran Pasuruan, Jawa Timur itu mengaku logat Jawa adalah bagian dari dirinya yang sulit untuk dihilangkan.
Tidak hanya saat berbicara langsung, Inul juga sering menggunakan bahasa Jawa dalam caption ketika membagikan postingan di media sosial Instagram. Bagi Inul, mempertahankan logat Jawa yang kental merupakan salah satu caranya menghormati budaya asalnya.
"Seperti halnya saya menghormati bahasa saya. Logat bahasa Jawa yang santun banyak juga dan saya enggak bisa menghilangkan itu," pungkas pemilik goyang Ngebor tersebut. "Karena aku aku yo ngene, nek gelem yo ngene, lek ora gelem yowes."
(wk/nur2)
