Iis Dahlia Sindir Netizen Ingin Selevel Dibawah Tuhan, Komnas Anak Ikut Mengecam
Selebriti

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, menilai kalau kritikan Iis merendahkan martabat dan mempengaruhi psikologi peserta.

WowKeren - Iis Dahlia sempat menyindir kelakuan netizen yang melontarkan kritik padanya. Iis menilai netizen sok pintar dan suka menghakimi.

"Netizen ini sok pintar semua," kata Iis. "Ingin selevel cuma di bawahnya Tuhan. Apapun yang mereka ngomong, benar MasyaAllah. Kalau kitanya gak kuat-kuat banget."

Lantaran kritikan netizen juga tak kalah pedas, Iis mengaku perlu memberikan bekal pada penyanyi muda dengan didikan yang keras. Namun Iis menegaskan kalau ia tak sekedar mengkritik tapi juga membimbing ke arah yang benar.

"Makanya saya selalu bilang sama anak-anak didik saya, saya kadang-kadang keras, karena ngetes mental. Seberapa kuat mereka (penyanyi junior) kuat menghadapi kritikan-kritikan," katanya. "Saya judes karena saya punya misi. Bukan cuma judes, mengkritik, saya benerin kok. Saya juga menjaga silaturahmi. Jadi jangan lihat dari negatifnya gitu."


Iis juga masa bodoh soal isu ia dulunya pernah kabur dari rumah. Menurut Iis, isu soal masa lalu itu sudah beredar sejak lama.

"Saya selalu menceritakan masa lalu saya. Itu digoogling juga banyak, 'Gua kabur dari rumah karena diini ini sama orangtua gue'. Itu mah banyak. Itu cerita lalu gua. Orang mengada-ngada. Itu ulah netizen yang mau ngebunuh karakter gua banget. Biarin aja, kebenaran akan terungkap dengan sendirinya," pungkas Iis.

Namun walau Iis membela diri, tetap saja sejumlah pihak melontarkan kritikan. Salah satunya dari Komnas Perlindungan Anak.

Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai apa yang dilakukan Iis justru terkesan merendahkan martabat. Arist menambahkan kalau hal ini malah bisa mempengaruhi psikologi peserta yang dikritiknya.

"Dalam perspektif perlindungan anak, itu adalah merendahkan martabat," kata , Arist Merdeka Sirait. "Karena dipaksakan seolah-olah harus berpenampilan sesuai dengan kebutuhan dari audensi atau pemirsa dan juri itu sendiri. Itu akan berdampak pada beban psikologis anak, yang harus diuji juri kan seharusnya suara. Penampilan itu hanya melengkapi saja."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait